Momen Hardiknas, UB Dapat 'Kado' Berupa Ranking 201 Tingkat Dunia

Konten Media Partner
2 Mei 2020 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS. Foto: dokumen.
MALANG - Meskipun saat ini tengah terjadi krisis global akibat pandemi COVID-19, tidak membuat Universitas Brawijaya (UB) berhenti mengukir prestasi. Salah satunya dengan menempati ranking 201 dunia yang dinilai oleh Times Higher Education (THE). Prestasi ini seperti menjadi kado bagi UB dalam menyambut momen hari pendidikan nasional (Hardiknas) yang jatuh hari ini (2/5).
ADVERTISEMENT
Indikator-indikatornya sendiri adalah no poverty ranking 73, zero hunger ranking 34, good health and well-being ranking 301, gender equality ranking 400, reduced inequalities ranking 201, sustainable cities and communities ranking 101, life of land ranking 48 dan partnership for the goals ranking 301.
Kini, ditengah pandemi COVID-19 ini, UB bertekad terus mengukir prestasi meskipun ditengah krisis global. Oleh sebab itu, UB memulai menggunakan metode belajar online bagi para mahasiswanya.
Ads.
"Saat di metode belajar daring ini sudah harus berkolaborasi dari bidang-bidang ilmu lainnya, sehingga sudah tidak bisa lagi bekerja hanya dari disiplin ilmunya saja, sudah harus menyatu," terang Rektor UB, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS, pada Jumat (02/04/2020) di Ruang Rektorat Universitas Brawijaya.
ADVERTISEMENT
Tidak dipungkiri, diawal pembelajaran online ini banyak mahasiswa harus mulai beradaptasi. Salah satunya dengan mempersiapkan lebih banyak kuota internet dari sebelumnya.
"Oleh sebab itu kita mensubsidi 12 ribu mahasiswa tidak mampu, kita subsidi pulsa sebesar 100 ribu rupiah," ujarnya.
UB juga melakukan kerjasama dengan beberapa provider untuk memudahkan mahasiswanya. "Jadi anak-anak tinggal memilih mau Telkomsel, IM3 atau yang lainnya," jelasnya.
Tak hanya dari segi teknologi, UB juga membantu mahasiswanya yang terjebak di Malang dan tidak bisa pulang ke daerahnya.
"Kita subsidi berupa sembako sebanyak 4.300 paket, lalu subsidi untuk mahasiswa di asrama berupa batuan untuk makan malamnya," imbuh Nuhfil.
Nuhfil berharap semua pihak dapat bekerja sama dalam menghadapi krisis global ini. "Untuk dosen kalau memberi kuliah online kalau bisa tahu dirilah, jangan membuat video pembelajaran terlalu panjang sehingga menyedot pulsa mahasiswa," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Universitas juga sudah meniadakan ujian yang terjadwal, sehingga untuk nilai diserahkan sepenuhnya kepada dosen," lanjutnya.
Kemudahan-kemudahan bagi mahasiswa tersebut diharapkan bisa terkendali dan mahasiswa bisa tenang.
Selain itu, ditengah pandemi COVID-19 ini UB bertekad ikut serta dalam memerangi virus ini. "UB akan membuat sebuah pusat kajian untuk mengembangkan vaksin-vaksin untuk COVID-19 dan penyakit lainnya," ungkap Nuhfil.
"Lembaga ini juga berfungsi untuk membuat alat tester penyakit COVID-19 dan juga penyakit lainnya," imbuhnya.
Nuhfil juga menjelaskan saat ini tengah mengembangkan RS UB agar menjadi salah satu RS rujukan COVID-19.
Dibentuknya Satgas COVID-19 UB juga menjadi bentuk kesadaran terhadap penanganan virus Corona."tim ini sudah dibentuk selama 7 pekan, dan sudah melaksanakan banyak kegiatan, bahkan melebihi dari tugas yang sudah ditetapkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ads.
Tugas-tugas Satgas COVID-19 UB sendiri diantaranya membuat protokol kewaspadaan pencegahan COVID-19 bagi civitas akademika UB. Membuat promosi kesehatan pencegahan COVID-19 dan memastikan budaya perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan UB.
Satgas COVID-19 UB juga sudah memproduksi hand sanitizer, cairan disinfektan dan baju APD bagi kebutuhan rumah sakit. "Yang tak kalah penting adalah promosi dan edukasi dari media sosial, media elektronik maupun flyer mengenai pencegahan COVID-19 dari sisi kesehatan, kejiwaan, sosial dan pembangunan masyarakat dan pemerintahan," ucapnya.
Satgas COVID-19 UB sendiri ternyata tidak hanya bagi civitas akademika UB, tapi juga untuk warga Malang Raya. "Sudah ada perencanaan jangka panjang untuk menggencarkan secara masif pencegahan COVID-19 yang sukses dilakukan di UB, kini sasarannya kami perluas bagi masyarakat Malang Raya," lanjut Nuhfil.
ADVERTISEMENT
"Kegiatannya sendiri diantaranya membuat instalasi lumbung pangan, simulasi pemulasaraan jenazah terduga pasien COVID-19 dan simulasi pelaksanaan kampung tanggung di wilayah Malang Raya," tutupnya.(ads).
Reporter : Rizal Adhi Pratama