Motivator yang Tampar Siswa di Malang Minta Maaf, Cium Tangan Murid

Konten Media Partner
18 Oktober 2019 12:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Malang, Nur Cholis. Foto: rezza do'a lathanza/tugumalang.id
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Malang, Nur Cholis. Foto: rezza do'a lathanza/tugumalang.id
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Sejak Kamis (17/10), viral sebuah video yang menunjukkan seorang motivator yang menampar sejumlah siswa. Kejadian ini mendapatkan respons dari netizen terkait tindakan motivator tersebut.
ADVERTISEMENT
Diketahui, kejadian itu terjadi di SMK Muhammadiyah 2 Malang dalam Seminar Motivasi Berwirausaha oleh PT Piranhamas Group. Sementara motivator yang menampar tersebut, yakni Agus Setiawan atau yang dikenal dengan Agus Piranhamas.
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Malang, Nur Cholis, memanggil 10 anak yang menjadi korban penamparan itu untuk dimintai keterangan. Begitu pula dengan motivator tersebut.
"Setelah video viral itu kami lihat, semua korban 10 siswa itu langsung saya panggil saya suruh untuk bercerita. Kemudian Beliaunya (Agus) juga saya panggil. Beliaunya datang ke sini dia sudah meminta maaf secara pribadi," ucap Cholis saat ditemui di SMK Muhammadiyah 2 Malang, Jumat pagi (18/10/2019).
Bahkan, Nur Cholis bercerita, Agus sampai mencium tangan para siswa korban tamparan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sudah minta maaf secara terbuka. Semuanya sudah dimintai maaf dan bahkan Pak Agus salim mencium tangannya anak-anak," katanya.
Secara pribadi, Nur Cholis mengaku sudah memberi maaf. Namun, secara lembaga ada prosedur tersendiri.
"Kalau secara pribadi saya maafkan tetapi secara kelembagaan harus ada prosedurnya karena video itu sudah viral. Sehingga saya nggak bisa apa-apa. Dan sakit hatinya anak-anak tidak bisa cepat pulih," tandasnya.
Kepolisian sendiri saat ini sedang menindak kasus ini. Lantaran, Kamis malam (18/10), salah seorang siswa melakukan pelaporan soal kasus ini ke Polres Malang Kota.
Reporter: Rezza Doa Lathanza
Editor: Irham Thoriq