New Normal, Akan Ada Destinasi Wisata di Kabupaten Malang yang Jadi Percontohan

Konten Media Partner
29 Mei 2020 19:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara saat berdiskusi dengan pelaku pariwisata. foto: dokumen.
Ada secercah harapan pada dunia pariwisata di Kabupaten Malang untuk kembali beroperasi. Ini setelah mulai diberlakukannya New Normal di Kabupaten Malang usai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir 31 Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
Menyongsong pemberlakuan New Normal tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (disparbud) Kabupaten Malang, bersama para pelaku Pariwisata Jumat (29/5) mengadakan pertemuan membahas rencana beroperasinya destinasi wisata di Kabupaten Malang di aula pertemuan kantor Disparbud Kab Malang, di Singosari.
Para pelaku pariwisata yang hadir di antaranya, Ketua PHRI Kab Malang Christianto, Ketua ASITA Malang Gagoek SP, Purnomo Ansori (Desa Wisata Gubugklakah), Saptoyo (Pantai Tiga Warna) dan Udi Hartoko (Desa Wisata Pujon Kidul).
"Forum ini masih sebatas diskusi antara pemerintah dengan para pelaku usaha. Untuk menemukan kesepakatan dan kesepahaman seperti apa dan mana saja nantinya destinasi wisata yang menjadi percontohan dalam kondisi New Normal," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Malang, Made Arya Wedanthara.
ADVERTISEMENT
Forum ini untuk menindaklanjuti dari kebijakan pemerintah pusat yang akan mulai membuka peluang aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini dengan standar perilaku kehidupan yang baru yang disebut New Normal.
Pembahasan ini sangat penting, karena Disparbud Kab Malang tidak ingin gegabah dalam memutuskan sebuah kebijakan pariwisata.
"Jangan sampai kita ingin cepat merespons stuasi New Normal, nantinnya malah menjadi berpotensi terjadinya cluster baru penularan covid-19. Untuk itu kajian dan diskusi dengan para pelaku usaha ini kita adakan," imbuhnya.
Ditegaskannya, untuk tahap awal nantinya, tidak semua destinasi wisata akan dibuka. Ada beberapa kritea khusus yang menjadi pertimbangan. Terutama lokasi wisata tersebut tidak berada pada zona merah penyebaran covid-19.
Selain itu, sosialisai dan penerapan standar protokol kesehatan juga harus dipersiapkan dengan penuh kesadaran.
ADVERTISEMENT
"Ini memang terasa sulit. Tapi justru di tengah kesulitan inilah kita semua dipacu untuk berpikir dan berkreasi sehingga bisa menjadi solusi," tandasnya.