Oshika Maba Pascasarjana Unisma Hadirkan Mahfud MD

Konten Media Partner
23 September 2022 17:23 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam RI Mahfud MD saat menjadi narasumber. Foto/dok
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam RI Mahfud MD saat menjadi narasumber. Foto/dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Oshika Maba Program Pascasarjana Unisma (Universitas Islam Malang) hadirkan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD.
ADVERTISEMENT
Dalam acara yang digelar di Gedung Pascasarjana Unisma, Jumat (23/9/2022) itu, Mahfud menekankan bahwa mahasiswa harus mampu menjadi generasi yang mengurus negara secara estafet.
Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri Msi dan Menko Polhukam RI Mahfud MD. Foto/Feni Yusnia
Sosok asal Pamekasan Madura itu memaparkan bahwa pasca era kemerdekaan, waktunya untuk untuk berjuang dengan jiwa nasionalisme agar jauh dari berbagai keburukan, termasuk KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
"Nasionalisme itu rasa ingin memiliki, merawat dan mempertahankan. Kalau saudara hanya merasa memiliki Indonesia, tapi kalau tidak merawat, sama saja tidak nasional. Kalau merawat tapi tidak memiliki, itu menguras saja, seperti otang asing disini," tegasnya dalam Studium Generale bertema Penguatan Ideologi Bangsa dan Nasionalisme untuk Pemerintah Bersih tersebut.
Menko Polhukam (dua dari kanan) menerima cindera mata dari Unisma. Foto/dok
Dikatakan Mahfud, bahwa saat ini korupsi masih terus terjadi. Padahal semua hukum telah berorientasi pada KKN. Termasuk, dibuatnya berbagai program dan sistem untuk mencegah maupun pemberantasan perkara tersebut.
ADVERTISEMENT
Lantas, lanjutnya, alasan pemerintah belum benar-benar bersih dari tindak korupsi antara lain, karena adanya hukum besi kekuasaan.
"Hukum besi kekuasaan adalah orang yang punya kekuasaan cenderung korupsi, semakin absolut kekuasaan maka kecenderungan korupsi semakin tinggi. Maka, pengawasannya yang harus diperketat," tukasnya.
Diskusi Unisma bersama Menko Polhukam. Foto/dok
Maka, Mahfud menawarkan setidaknya tiga solusi yang saat ini sedang diterapkan di kementerian politik hukum dan HAM. Yakni pertama, dengan melakukan de-eselonisasi atau pemangkasan di sejumlah tingkatan pejabat yang melakukan korupsi.
Kedua, penguatan SDM agar paham digital dan ketiga, penerapan sistem Pemerintahan dengan digital (E-Government).
Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri Msi dalam sambutannya. Foto/dok
Lebih lanjut, ia berpesan agar Unisma mampu berperan mewujudkan sumber daya Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mampu memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme agar para mahasiswa dan lulusannya menajdi kader bangsa yang berintegritas dan jujur demi terwujudnya pemerintahan yang bersih.
"Saya awal kesini tahun '80an saat kunjungan antar kampus, Unisma waktu itu masih kecil, ndak dikenal. Sekarang peringkat internasionalnya sudah sekian, nasional sudah sekian. Maka, mari jaga kemerdekaan ini. Agar anak cucu kita bisa melaksnakan perintah Allah dengan baik. Termasuk, dengan membangun rasa kebangsaan nasionalisme kita," paparnya.
Jajaran Unisma, Menko Polhukam serta mahasiswa baru Program Pascasarjana Unisma. Foto/dok
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri Msi menuturkan komitmen Unisma untuk mendukung pemerintahan yang adil, sejahtera dan membawa bangsa dan negara yang lebih bermartabat. Terlebih, perguruan tinggi terbaik di kalangan Nahdlatul Ulama ini telah diwarisi dengan pemikiran-pemikiran hebat para kyai yang dituangkan dalam modal trilogi Unisma.
ADVERTISEMENT
"Trilogi Unisma ada jujur, ikhlas, rukun dalam membangun peradaban. Maka, kami tambahkan lagi dengan disiplin. Disiplin mengembangkan inovasi, kreativitas, hingga disiplin produktivitas," terangnya.
Sehingga, ketika lulus dari kampus hijau itu, lulusan Unisma mampu membawa misi perubahan dengan konsep out of the box dan bernuansa islami.
"Tapi bukan Islam yang eksklusif, melainkan Islamnyang inklusif, moderat, harmoni, toleran, dan Islam yang proporsional. Bahkan, bapak Wakil Presiden RI sudah mendeklarasikan Unisma sebagai kampus pelopor anti radikalisme di Indonesia," tandasnya.