Pandemi, Penghobi Ikan Gabus Makin Marak

Konten Media Partner
21 September 2020 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Melihat Penghobi Ikan Gabus di Malang

Ikan gabus. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Ikan gabus. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Di masa pandemi seperti saat ini, ikan gabus (channa striata) mulai diminati masyarakat. Bahkan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
ADVERTISEMENT
"Untuk prospek pasarnya Alhamdulillah lagi naik terus. Sekarang setelah COVID-19 ini harganya yang bibit super itu antara Rp 90-150 ribu," papar penghobi ikan gabus, Heru Lasmono, di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Bahkan, penghobi ikan gabus sejak 3 tahun lalu ini mengatakan, dirinya memiliki bibit ikat yang akrab disapa snakehead dengan harga lebih mahal lagi.
Ikan gabus. Foto: Rizal Adhi
"Kalau di sini bibit paling mahal itu restriputra ukuran 3-4 cm mulai dari Rp 250-300 ribu," ujar pria asli Sukun, Kota Malang ini.
Cara jualannya pun kini lebih mudah dengan adanya media sosial. "Saya biasanya jualnya online atau offline dari sesama penghobi dan ada acara kopdar juga," terangnya.
Menurut Heru, perawatan ikan gabus sangat mudah. Hanya butuh aerator dan filter agar airnya tetap bersih. "Tapi kalau airnya kotorpun ikan ini tetap bisa hidup," ujarnya.
Ikan gabus. Foto: Rizal Adhi
Masih kata Heru, pakan ikan gabus relatif murah, karena hanya butuh serangga dan cacing. "Untuk cacing bisa cacing sutra sampai cacing beku bisa, tapi kalau size-nya agak besar pakai cacing tanah bisa," paparnya.
ADVERTISEMENT
Untuk kendala, Heru berujar hampir tidak ada. "Mungkin untuk beberapa jenis seperti Maru itu suhunya harus panas. Tapi kalau jenis-jenis sub-tropis aman lah," sebutnya.
"Kalau perawatan aquarium itu kalau yang soliter ini sebulan sekali. Tapi yang banyak tanamannya bisa 2 minggu sekali," pungkasnya.