Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
MALANG - Meski sedang melakukan pembelajaran daring, SD Insan Amanah Kota Malang tetap aktif mengikuti perlombaan di tengah pandemi COVID-19. Bahkan, 3 orang siswa dan seorang guru berhasil memborong juara.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah SD Insan Amanah Kota Malang, Suhardini Nurhayati, mengatakan pandemi COVID-19 tak menjadi penghalang untuk tetap berprestasi. Sebab, perlombaan tetap bisa dilakukan melalui virtual.
"Kami bersyukur anak didik kami telah berusaha dan berjuang di tengah pandemi COVID-19 untuk tetap mempertahankan prestasi sekolah dengan mengikuti perlombaan akademik maupun non akademik, baik tingkat nasional maupun internasional," ucap wanita yang akrab disapa Dini ini.
Dia menambahkan, perlombaan melalui aplikasi online ataupun daring memiliki manfaat mempersiapkan generasi yang siap dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi.
"Di era teknologi yang semakin canggih, alhamdulillah siswa kami mampu mengikuti perlombaan melalui sistem online dan masih haus untuk terus belajar karena perkembangan teknologi sangat cepat. Tentu bukan hanya siswa saja yang belajar tetapi juga guru serta peran orang tua sangat penting," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Adapun nama siswa yang mengikuti perlombaan selama pandemi COVID-19 adalah:
Sementara itu, Zayyan mengaku senang dengan diadakan perlombaan secara online. "Meskipun di rumah tetapi masih bisa berprestasi," ucapnya.
Selain itu, Andra mengungkapkan rasa syukur dan senang karena dapat mengikuti perlombaan dan membawa nama baik sekolah bersaing dengan ribuan peserta seluruh Indonesia.
Tak hanya siswa yang berprestasi, penghargaan juga diraih oleh salah satu guru SD Insan Amanah, Winarti SPdI. Dia juara 2 nasional perlombaan Strategi Pembelajaran Berbasis Lingkungan dengan Menggunakan Smartphone.
Perlombaan ini diikuti oleh peserta sekolah adiwiyata se Indonesia yang diselenggarakan oleh HPAI (Himpunan Penggerak Adiwiyata Indonesia) dan Astra Cerdas Indonesia, dengan mengirimkan abstrak dan RPP (Rencana Pelaksana Pembelajaran), pada bulan September 2019.
ADVERTISEMENT
"Strategi yang saya gunakan yaitu menggunakan barcode scanner. Dengan harapan anak-anak akan lebih mencintai lingkungan karena bisa mengeksplore lingkungan dengan menyenangkan," inginnya.
Dengan cara tersebut, para siswa akan menemukan nama tanaman dan manfaatnya. "Sehingga siswa akan lebih mencintai lingkungan, mau merawat tanamannya, karena mereka tau setiap tanaman memiliki manfaat untuk manusia," jelasnya.(ads)