Pedagang di Kota Malang Lebih Suka Beli Sapi Terjangkit PMK daripada yang Sehat

Konten Media Partner
25 Mei 2022 18:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang peternak di Sanan, Kota Malang sedang memberi makan sapi. foto/M sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang peternak di Sanan, Kota Malang sedang memberi makan sapi. foto/M sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG - Pedagang sapi (blantik) di Kota Malang lebih suka membeli sapi yang terjangkit PMK daripada sapi sehat. Pasalnya, sapi terjangkit PMK harganya lebih murah.
ADVERTISEMENT
Fakta itu mencuat, setelah para peternak sapi di Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang mengeluh rugi. Lantaran para jagal sapi lebih memilih membeli sapi yang terpapar wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari pada sapi sehat.
Salah satu peternak sapi Kampung Sanan, Mulyono (56) mengungkapkan, dua pekan lalu beberapa sapinya mulai terindikasi PKM. Dia mengaku sudah menjual empat sapinya lantaran terindikasi terpapar PMK.
Menurutnya, sapi yang sudah terjangkit penyakit itu harganya akan turun drastis hingga lebih dari 25 persen. Dia lalu mencontohkan, harga sapi sehat dengan harga Rp 20 juta per ekor akan turun hingga Rp 13 juta sampai Rp 15 juta, usai terpapar PMK.
"Kami terpaksa menjual sapi yang udah parah. Kalau masih bisa diobati ya kami obati. Jelas kami rugi. Memang lebih baik dijual secepatnya untuk mengantisipasi agar tak mati dulu," ungkap Mulyono, Rabu (25/5/2022).
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, sapi sapi di wilayah Kampung Sanan mayoritas dibeli pengusaha jagal sapi di Kota Malang. Para penjagal biasa datang ke Kampung Sanan yang memang merupakan sentra penggemukan sapi di Kota Malang.
Adanya fenomena wabah PMK ini, Mulyono mengaku resah lantaran para jagal justru lebih memilih sapi yang terjangkit PKM dari pada sapi sehat. Hal itu tentu berpengaruh pada penghasilan dan penjualan para peternak sapi.
"Jelas berpengaruh. Sekarang saja sapi sapi yang gemuk gak laku. Jagal jagal cari yang sakit, karena lebih murah. Kalau sudah kena (penyakit) itu nggak susah jualnya," bebernya.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang juga baru saja menemukan data terbaru penyebaran PMK di Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Sampai dengan hari Rabu (25/5/2022) tercatat sudah ada 151 ekor sapi di Kota Malang terindikasi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku.