news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pekan Depan, Kota Malang Simulasi Sekolah Tatap Muka

Konten Media Partner
6 Agustus 2020 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat meninjau pelaksanaan sekolah daring secara mandiri di Kelurahan Bandulan. Foto: Humas Pemkot Malang.
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat meninjau pelaksanaan sekolah daring secara mandiri di Kelurahan Bandulan. Foto: Humas Pemkot Malang.
ADVERTISEMENT
MALANG - Pandemi COVID-19 memaksa sistem pendidikan berjalan secara dalam jaringan alias online. Namun ternyata, dalam pelaksanaannya menemukan banyak masalah. Utamanya dalam hal keterbatasan akses paket kuota dan jaringan internet.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Wali Kota Malang, Sutiaji. Dia mewacanakan sistem belajar mengajar di Kota Malang bakal kembali dilangsungkan dengan sistem tatap muka. Sekalipun Kota Malang masih berstatus zona merah.
Sutiaji menambahkan, kendati belum ada instruksi dari pusat, simulasi sekolah tatap muka dirasa perlu. Maka, sejumlah persiapan lebih dini perlu disiapkan dalam menyambut persekolahan di era Kenormalan Baru.
''Sehingga, ketika memang nanti ada anjuran dari pusat, maka sekolah di Kota Malang telah siap dijalankan," ucap Sutiaji, baru-baru ini.
Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya berencana menggelar simulasi sekolah tatap muka dengan teknis penerapan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat dan aman bagi siswa.
''Rencananya pekan depan (simulasi sekolah tatap muka) untuk sekolah SD dan SMP. Kalau untuk SMA ada yang sudah,'' paparnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, perkara teknis lebih detail diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang. Sebagai percobaan, simulasi sekolah tatap muka akan diuji cobakan di 10 sekolah pilihan. Masing-masingnya 5 SD dan 5 SMP.
Teknis paling mungkin diterapkan, kata Sutiaji, nantinya adalah dengan pembatasan jumlah rombongan belajar. Nantinya, tidak semua siswa akan masuk sekolah tiap hari.
''Misalnya, hari ini yang masuk kelas 1 dan 6, besoknya kelas 2 dan 5 begitu. Jadi yang masuk separuh-separuh,'' pungkasnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini Kota Malang masih berstatus zona merah dengan angka kasus positif COVID-19 mencapai angka 778 orang. Dengan rincian sebanyak 59 orang meninggal dunia, 428 orang dinyatakan sembuh dan 291 orang masih dalam pemantauan.
ADVERTISEMENT