Pemkot Malang Targetkan Semua Guru Jadi Guru Penggerak di 2022

Konten Media Partner
25 November 2021 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadisdikbud Kota Malang, Suwarjana SE MM. Foto: Rubianto
zoom-in-whitePerbesar
Kadisdikbud Kota Malang, Suwarjana SE MM. Foto: Rubianto
ADVERTISEMENT
MALANG - Kota Malang bisa menjadi pelopor Guru Penggerak. Pasalnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang terus memaksimalkan peran para guru di sekolah. Bahkan tahun 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan semua guru di Kota Malang menjadi Guru Penggerak.
ADVERTISEMENT
Guru Penggerak adalah guru sekaligus pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang para siswa, baik secara holistik, aktif, dan pro-aktif dalam proses pembelajaran. Tujuannya, Guru Penggerak menjadi pemimpin pendidikan di masa depan yang mampu mewujudkan generasi unggul Indonesia.
Hal itu dijelaskan Kadisdikbud Kota Malang, Suwarjana SE MM saat menghadiri pemberangkatan Jurnalis Mengajar yang diselenggarakan Tugu Media Group, memperingati Hari Guru Nasional, pada 25 November 2021.
Kadisdikbud Kota Malang, Suwarjana SE MM (depan tengah) saat pemberangkatan Jurnalis Mengajar. Foto: Rubianto
Perkembangan Guru Penggerak di Kota Malang menurutnya luar biasa. “Bicara Guru Penggerak di Kota Malang itu sangat luar biasa,” terangnya.
Dari angkatan pertama 65 Guru Penggerak, Suwarjana menyebut, saat ini sudah ada sekitar 130 calon Guru Penggerak. Mulai dari jenjang SD, SMP, SMA/SMK, yang menempuh masa pendidikan.
ADVERTISEMENT
“Dari 65 yang sudah lulus jadi Guru Penggerak, sekarang kami tugaskan untuk menularkan ilmunya kepada guru-guru lain,” imbuhnya.
ads
Pihaknya juga terus memberikan fasilitasi kepada Guru Penggerak melakukan sharing motivasi dan wawasan. Kegiatan-kegiatan yang penuh manfaat tersebut didukung dari APBD Kota Malang yang tersalurkan ke Disdikbud.
Terlebih khusus, kata dia, pembinaan terhadap guru SD sebagai sektor pendidikan tingkat dasar. “Nah guru SD ini kami minta agar terus mengembangkan keilmuannya. Karena pada Guru Penggerak ini ada sebuah pendekatan pembelajaran diferensiasi,” ujarnya.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan bahwa pendekatan pembelajaran diferensiasi mengakomodir kebutuhan belajar siswa. Di mana guru memfasilitasi siswa sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tentu karena setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga guru tidak bisa memberikan perlakuan yang sama.
ADVERTISEMENT
“Nah ini lah yang dimiliki oleh Guru Penggerak," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berharap Guru Penggerak dapat menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru sekaligus menjadi pengajar praktek bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah.
Pemkot Malang, kata Sutiaji, secara masif akan mendorong semua guru untuk ikut program tersebut. “Target kami semua guru di Kota Malang tahun 2022 nanti menjadi Guru Penggerak,” pungkasnya.(ads)