Pemulihan Ekonomi, TPID Koordinasi Pengendalian Inflasi Jelang Tahun Baru

Konten Media Partner
25 November 2020 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko dan Kepala Kantor Perwakilan BI (Bank Indonesia) Malang, Azka Subhan Aminurridho usai giat pengarahan High Level Meeting (HLM) TPID Kota Malang.
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko dan Kepala Kantor Perwakilan BI (Bank Indonesia) Malang, Azka Subhan Aminurridho usai giat pengarahan High Level Meeting (HLM) TPID Kota Malang.
ADVERTISEMENT
MALANG - Percepatan pemulihan ekonomi sejak pandemi COVID-19 menjadi fokus Pemerintah Kota Malang bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menyongsong tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko usai giat pengarahan High Level Meeting (HLM) TPID Kota Malang dalam rangka Koordinasi Pengendalian Inflasi Menjelang Natal dan Tahun Baru 2021 di Atria Hotel Malang, Rabu (25/11).
"Saat ini kondisi ekonomi Kota Malang bisa dikatakan masih belum bersemangat ya. Walaupun lebih bagus dibanding kondisi Jawa Timur dan Nasional, kia ingin situasi ekonominya bisa menghangatlah," katanya.
Menurut Bung Edi, sapaannya, tugas TPID kali ini bagaimana agar angka inflasi lebih baik, meskipun pelaksanaannya bertahap sesuai dengan karakteristik Kota Malang."Misal, sebagai kota pendidikan ada 500 ribu mahasiswa, kalau semua itu bergerak maka ekonomi kita akan bergerak," sambung dia.
Lebih jauh, ia juga menyampaikan beberapa tantangan TPID di akhir tahun. Mulai dari faktor libur panjang, faktor cuaca, hingga ketersediaan bahan-bahan.
Ia pun menyarankan agar ada mapping atau pemetaan terkait titik titik perekonomian yang rawan. Termasuk pemetaan hambatan untuk kemudian diteruskan kepada Kepala Daerah sebagai pemangku kebijakan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ia juga meminta agar TPID mengidentifikasi komoditas-komoditas yang berpotensi mendongkrak perekonomian. Termasuk kesiapan TPID dalam menyiapakan program terkait. Sehingga di tahun 2021 gairah ekonomi dapat kembali menggeliat.
"Garis bawahnya adalah tetep, yang jadi faktor utama adalah kesehatan. Disiplin pakai masker, cuci tangan maupun menjaga jarak jadi yang utama. Kedua pemulihan ekonomi juga jadi prioritas utama disamping jaring pengaman sosial yang betul-betul kena dampak," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI (Bank Indonesia) Malang, Azka Subhan Aminurridho menambahkan jika salah satu cara untuk menggairahkan ekonomi, tak perlu dengan sidak atau operasi pasar. Melainkan memanfaatkan ajang pameran UMKM secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Tadi diskusi dibahas, operasi pasar perlu ngga, saran saya jangan. Karena mendatangkan kerumunan. Lakukan hal-hal yang menumbuhkan ekonomi. Misalnya acara dialihkan ke Atria kemudian makan, ada catering yang dapat order. Minum aqua, bakul aqua laku, ada efek multiplayer dari kegiatan seperti ini yang harus kita hidupkan dengan protokol kesehatan tadi," tutup Azka.(Adv/Bagian Humas Setda Kota Malang/HMS).
ADVERTISEMENT