Pengasuh Ponpes An-Nur 2 Sebut Siswa SMP yang Hanyut Mati Syahid

Konten Media Partner
5 Maret 2020 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pencarian siswa SMP An-Nur yang terseret arus Sungai Kalimanten, Malang, Rabu (4/3/2020). (Foto: Rizal Adhi Pratama)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pencarian siswa SMP An-Nur yang terseret arus Sungai Kalimanten, Malang, Rabu (4/3/2020). (Foto: Rizal Adhi Pratama)
ADVERTISEMENT
MALANG - Ditemukannya jenazah Abdul Rosyid, salah satu dari dua siswa SMP An-Nur, Bululawang, Kabupaten Malang yang hanyut di Sungai Kalimanten, Selasa (3/3/2020) lalu membawa suasana duka bagi keluarga, santri, dan pengurus pondok, Kamis (4/3/2020).
ADVERTISEMENT
Jenazah Rasyid langsung dibawa ke pondok pesantren untuk disucikan, lalu diberangkatkan ke rumah duka di Lumajang.
Di sela-sela salat jenazah, pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 2, Bululawang, Malang, Fathul Bari Badruddin menyampaikan jika anak asuhannya tersebut meninggal dengan syahid.
“Yang meninggal dalam keadaan tenggelam itu dinilai mati syahid,” ungkap Fathul pada Kamis (04/03/2020) malam.
Keluarga Abdul Rosyid sendiri menolak otopsi jenazah anaknya karena menilai ini murni kecelakaan.
“Juga supaya jenazah bisa langsung dibawa pulang,” jelas Fathul.
Setelah menyucikan dan mengkafani jenazah Rasyid, selanjutnya dilakukan salat jenazah di masjid pesantren.
“Imam dari shalat jenazah adalah Gus Zainuddin dan doa yang dipimpin oleh Kyai Dam, selanjutnya sambutan dan pelepasan jenazah,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya jenazah dibawa ambulans ke kampung halaman di Oro-oro Ombo, Pronojiwo, Lumajang untuk dikebumikan.
“Turut diiringi jajaran SMP, SMA dan pesantren,” ucap Fathul.
Setibanya di rumah duka, jenazah disalatkan kembali dan langsung dikuburkan malam itu juga.
“Kegiatan pemakaman Rosyid selesai sekitar pukul 22.00 WIB,” terangnya.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut Fathul menyampaikan rasa terima kasih pada semua pihak yang telah membantu pencarian korban. Di antaranya Basarnas, Banser, TNI, Polri, dan masyarakat yang ikut membantu pencarian.
“Terima kasih juga pada semua yang turut mendoakan selama proses pencarian,” terangnya.
Di rumah duka rencanya akan dilakukan doa bersama atau tahlil untuk Abdul Rosyid.
“Insya Allah tahlil juga akan dilaksanakan para santri selama 7 hari di pesantren,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Rizal Adhi Pratama