Pengusaha UMKM Kerupuk di Malang Tetap Bertahan Meskipun Omzet Turun karena PPKM

Konten Media Partner
20 Juli 2021 18:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puji Susanto, pedagang keripik tempe dan kerupuk. Omzetnya turun sejak pandemi dan perbelakuan PPKM. foto/ Rizal Adhi Pratama
zoom-in-whitePerbesar
Puji Susanto, pedagang keripik tempe dan kerupuk. Omzetnya turun sejak pandemi dan perbelakuan PPKM. foto/ Rizal Adhi Pratama
ADVERTISEMENT
MALANG - Harus diakui memang PPKM Darurat memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia usaha, tak terkecuali UMKM di Kabupaten Malang. Salah satunya yang dialami pengusaha keripik tempe dan kerupuk, Puji Susanto, yang omzetnya turun drastis akibat adanya Pandemi COVID-19 dan disusul PPKM Darurat.
ADVERTISEMENT
Puji menceritakan jika sebelum adanya COVID-19 dan PPKM Darurat, omset bersihnya bisa mencapai Rp 4,5 juta per bulan.
"Kalau sebelum adanya COVID-19 hingga PPKM omset saya bisa mencapai Rp 4,5 juta, itu pendapatan bersih saya," tuturnya saat dikonfirmasi pada Selasa (20/07/2021).
Puji mengakui jika PPKM Darurat ini adalah pukulan telak baginya, karena semua pergerakan usaha dibatasi.
"Omzet saya ini turun paling drastis karena PPKM Darurat, karena pembatasan waktu. Karena jualan malam tidak boleh," ungkapnya.
Hal inilah yang membuat para tengkulak jadi pikir-pikir kembali untuk mengambil keripik tempe dan kerupuk di tempatnya.
"Kendalanya sekarang tengkulak jadi jarang, mau gimana juga warung (saat malam) disuruh tutup," bebernya.
Kepada tugumalang.id, Puji membeberkan jika saat ini omzetnya maksimal hanya bisa menyentuh angka Rp 2 juta.
ADVERTISEMENT
"Omzet Rp 2 juta ini saya harus keliling Kepanjen dan Sumberpucung mendatangi langsung pelanggan. Saya sendiri mampunya ya hanya keliling 2 kecamatan itu saja," paparnya.
Puji sendiri meskipun sangat terbatasi, namun ia tetap bersyukur dan akan mendukung apapun peraturan pemerintah.
"Karena memang kondisi Pandemi COVID-19 ini mau bagaimana lagi, kita harus patuh agar segera berakhir," tegasnya.
Terakhir, ia berharap agar PPKM Darurat tidak diperpanjang lagi, cukup sampai akhir Juli 2021 saja.
"Kalau saya harapannya PPKM Darurat ini jangan diperpanjang lagi, saya pikir masyarakat cukup menaati protokol kesehatan maka pandemi akan berakhir," pungkasnya.