Penjelasan LAPAN Soal Cahaya Berpendar Warna-Warni di Langit Pascagempa Malang

Konten Media Partner
11 April 2021 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video viral yang menampilkan pendaran cahaya warna-warni di langit pascagempa di Malang. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video viral yang menampilkan pendaran cahaya warna-warni di langit pascagempa di Malang. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Pascagempa berkekuatan magnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Malang Raya, viral sebuah video warga yang menangkap fenomena di langit yang tidak biasa, pada Sabtu (10/4/2021) sore kemarin.
ADVERTISEMENT
Video itu diunggah akun Twitter @424jt yang menangkap sebuah pendaran cahaya berwarna-warni yang indah di balik awan. Dalam postingan itu, kini sudah menuai 15 ribu likes, 2.340 retweet, dan 241 quote tweets.
Terkait fenomena ini, Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Jamaludin, menegaskan bahwa fenomena cahaya warna-warni ini tidak ada korelasinya dengan gempa bumi. ''Tidak ada kaitan ya dengan gempa bumi,'' katanya, pada Minggu (11/4/2021).
Menurut Thomas, fenomena cahaya itu adalah fenomena alami yakni efek hamburan cahaya jelang matahari terbenam. ''Awan berwarna merah (warna-warni) itu karena hamburan cahaya matahari menjelang terbenam,'' jelasnya.
Lalu, kenapa fenomena ini jarang terjadi setiap hari? Kata Thomas, karena pantulan cahaya matahari yang terhalang oleh awan. ''Itu karena di kejauhan ada awan tinggi yang memantulkan cahaya matahari menjelang terbenam yang berwarna merah. Lalu terhalang awan rendan di lokasi pengamatan,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang berpusat di laut Samudera Hindia, sebelah barat daya Kabupaten Malang, mengguncang pada Sabtu (10/4/2021), pukul 14.00 WIB.
Gempa yang terjadi di wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa tersebut, memiliki episenter pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT. Tepatnya, pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 96 kilometer arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan kedalaman 80 km.