Penjual Bakso Ditemukan Gantung Diri di Belakang Gedung Kartini Malang

Konten Media Partner
18 Oktober 2021 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rombong bakso milik korban tampak berada di sekitar lokasi kejadian. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Rombong bakso milik korban tampak berada di sekitar lokasi kejadian. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG - Warga Malang digegerkan dengan adanya penemuan orang menggantung dengan posisi leher terikat tali tampar. Korban yang diketahui bekerja sebagai penjual bakso itu ditemukan tergantung di belakang Gedung Kartini Kota Malang, pada Senin (18/10/2021).
ADVERTISEMENT
"Saya kaget gak karuhan, gak bisa dibayangkan rasanya. Saya lihat ada orang tergantung itu langsung lari, gak berani saya karena posisi sendiri, takut saya," ujar SLM, saksi mata yang pertama kali menemukan korban.
Dia mengaku pertama kali menemukan korban pada pukul 06.40 WIB saat hendak mengecek genset dan pompa air di gudang yang berada di antara belakang Gedung Kartini dan Kolam Renang Slembat Kota Malang.
Kapolsek Klojen, AKP Domingos Ximenes saat di TKP. Foto: dok
Menurutnya, sebelumnya dia juga pernah menemui korban yang merupakan penjual bakso yang biasa berjualan di sekitar Stadion Gajayana Kota Malang itu.
"Saya pernah lihat orangnya. Dia biasanya jualan bakso di sini. Tapi akhir-akhir ini saya liat rombongnya kok di situ, gak tau akhir-akhir ini masih jualan apa tidak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian dia langsung melaporkan penemuan itu kepada rekan dan Babinkatibmas setempat.
Sementara itu, Kapolsek Klojen, AKP Domingos Ximenes menjelaskan bahwa memang berdasarkan keterangan saksi mata, korban ditemukan sudah dalam posisi tergantung.
"Tadi sekitar pukul 06.45 WIB pak SLM inikan biasanya ngecek genset dan pompa air di gudang sana. Begitu beliaunya masuk, setelah buka pagar, pintu gudang, itu dia kaget ada orang tergantung di situ," jelasnya.
"Setelah kami cek, ternyata yang menggantung itu adalah T yang kesehariannya berjualan bakso di seputaran Stadion Gajayana ini dan dulu sering nongkrong di depan kolam renang ini. Dia warga Bareng, perkiraan usia 47 atau 50 tahun," bebernya.
Berdasarkan hasil olah TKP, terdapat empat kursi yang diduga digunakan korban untuk gantung diri. Disebutkan, kondisi korban juga tampak telah menjulurkan lidah dengan leher terikat tali tampar berwarna biru.
ADVERTISEMENT
"Dari tanda-tanda awal yang kami temukan, hasil identifikasi oleh Polresta Malang Kota, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan. Ciri-ciri gantung diri itukan lidahnya menjulur, maka dugaan awal ini memang murni gantung diri," paparnya.
"Jadi dari hasil pemeriksaan pada tubuh korban itu sudah kaku. Ini perkiraannya sudah meninggal lebih dari 6 jam," jelasnya.
Kini, jenazah telah dievakuasi dan dibawa ke RSSA Kota Malang. Pihaknya juga akan terus menggali informasi untuk bisa mengetahui secara pasti penyebab utama kematian korban.