Peringati Hari Ibu, DPC PDIP Malang Gelar Sosialisasi HIV dan Stunting

Konten Media Partner
22 Desember 2019 18:50 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPC PDIP Kota Malang, Amithya Ratnanggani. (Foto: Rizal Adhi/Tugumalang.id)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPC PDIP Kota Malang, Amithya Ratnanggani. (Foto: Rizal Adhi/Tugumalang.id)
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Malang menggelar sosialiasi dan talk show bertemakan HIV/AIDS dan stunting di kantor DPC PDIP Kota Malang jalan Panji Suroso No 5C, Kota Malang, Minggu (22/12/2019) tadi.
ADVERTISEMENT
Acara yang digelar untuk memperingati Hari Ibu tersebut dihadiri sedikitnya 165 orang. Diantaranya 75 orang dari kader perempuan departemen khusus wanita PDIP dan 80 orang generasi milenial.
Pada kesempatan itu, hadir juga Dr. Bayu Tjahjawibowo selaku Kasie P2PM Dinkes Kota Malang yang membahas tentang HIV AIDS. Lalu Meifta arti Winidar S, ST. MM selaku Kasie kesehatan keluarga dan gizi yang membahas tentang Stunting. Terakhir, ada R. Andri Fahrudin sebagai narasumber yang mengidap HIV/AIDS atau ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Ketua pelaksana sekaligus Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPC PDIP Kota Malang, Amithya Ratnanggani mengungkapkan jika acara ini dilaksanakan akan masyarakat bisa lebih aware terhadap HIV/AIDS.
“Selain itu acara ini juga mensosialisasikan bahwa pemerintah dan dinas kesehatan telah membuka pelayanan-pelayanan menyangkut HIV. Salah satu tujuannya untuk menekan jumlah pengidap HIV,” terang perempuan yang akrab disapa Mia tersebut.
ADVERTISEMENT
Amithya Ratnanggani menyampaikan materi dalam acara sosialiasi terkait HIV dan stunting untuk memperingati hari ibu. (Foto: Rizal Adhi/Tugumalang.id)
Selain menyediakan jarum suntik yang steril, dinas kesehatan menyampaikan juga akan membantu para ODHA yang masih ketergantungan dengan narkoba agar bisa lepas daro obat-obatan terlarang tersebut.
Selain itu dinas kesehatan juga menyediakan tes HIV/AIDS untuk memeriksa apakah pasangan kita mengidap HIV/AIDS atau tidak. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi penularan lewat hubungan seksual.
“Sudah ada beberapa rumah sakit besar yang bekerja sama dengan kita, diantaranya RS Brawijaya, Panti Nirmala, RSI Asia, RS Soepraon, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Amithya juga menyampaikan jika pengidap HIV/AIDS di Indonesia kebanyakan adalah wanita. Jadi adanya ini untuk mengedukasi cara mencegah dan menekan jumlah penyebaran HIV/AIDS.
Di tempat yang sama Dr. Bayu Tjahjawibowo menyampaikan bahwa HIV/AIDS tidak akan menular hanya dari sentuhan. Penularan HIV/AIDS adalah dari pertukaran cairan melalui jarum suntik maupun hubungan seksual.
ADVERTISEMENT
“Pengidap HIV/AIDS ini bisa membaur dengan masyarakat secara normal. Asalkan kita punya pengetahuan tentang bagaimana treatmentnya dan pencegahan penularannya,” jelas Dr. Bayu.
Ia juga menambahkan pentingnya acara ini karena kota Malang adalah kota dengan pengidap HIV/AIDS kedua terbanyak di Jawa Timur.
Selain itu tentang Stunting, ternyata di kota Malang 17% penduduknya mengalami stunting. Kembali Amithya menyampaikan jika nyatanya pengidap stunting bukan hanya dari kalangan bawah, jadi dibutuhkan sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat agar tidak terjadi lagi stunting di Indonesia.
“Selain itu banyak remaja saat ini yang melakukan diet, sehingga kebutuhan gizinya kurang terutama zat besi, penyebabnya karena pengetahuan yang kurang,” imbuhnya.
Selain itu diacara siang tadi DPC PDIP kota Malang juga mencantumkan dress code baju nasional sehari-hari dan para undangan akan dinilai oleh juri, lalu akan diambil 3 peserta dengan busana terbaik.
ADVERTISEMENT
Reporter : Rizal Adhi Pratama