PMI Kota Malang Darurat Donor Plasma Konvalesen

Konten Media Partner
29 November 2020 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
MALANG - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang mulai kesulitan mendapat donor plasma konvalesen. Plasma konvalesen merupakan plasma darah yang memiliki antibodi dan didapat dari pasien corona virus desease (COVID-19) yang telah dinyatakan sembuh.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Kasi Pengelolaan Donor Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Malang, Agus Tri Prasetyo. Plasma konvalesen ini nantinya, sangat penting diberikan pada pasien yang terpapar virus Sars-Cov-2 yang masih dalam tahap perawatan.
Namun hingga saat ini, pihaknya masih kesulitan mencari pendonor plasma ini. Alasannya, banyak orang merasa trauma untuk kembali dilakukan swab test (tes usap) saat akan mendonor.
"Banyak yang masih trauma (tes swab), takut hasilnya positif lagi. Selain itu juga masih banyak yang masih takut mendonor," terangnya.
Sejauh ini, PMI Kota Malang baru mendapatkan 3 orang yang lolos tes untuk melakukan donor. Dari relawan yang mengisi formulir sebanyak 58 orang, hanya tiga orang saja yang lolos. ''Sementara, stoknya (plasma konvalese) saat ini tidak ada," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Sebab itu, pihaknya hingga saat ini terus berupaya mencari pendonor plasma konvalesen demi upaya penanganan pasien corona bisa maksimal, khususnya mencegah kematian.
"Kami ingin membantu dan mengetuk masyarakat. Sebab, masih ada beberapa tempat di Jawa Timur, utamanya di Kota Malang masih merasa kesulitan,'' harapnya.
''Terkadang, kami terpaksa harus sampai mengambil di Jakarta, jika stok di Kota Malang dan Jawa Timur kosong," imbuhnya.
Lebih jauh, terkait syarat khusus pendonor plasma konvalesen ini, yakni diperuntukkan bagi pasien yang pernah terpapar virus asal Wuhan, China ini. ''Setelah sembuh, dia harus tes swab lagi dan dinyatakan negatif,'' katanya.
Selain itu, calon pendonor juga diutamakan laki-laki dengan rentang usia 18-60 tahun dan tentunya bersedia dilakukan pemeriksaan antibodi di laboratorium.
ADVERTISEMENT
Agus menambahkan, ternyata tidak semua rumah sakit dan PMI bisa menerima donor plasma konvalesen. Hanya beberapa rumah sakit saja yang masuk dalam program Dikti, yang diizinkan.
"Sementara, PMI yang diizinkan yang sudah memiliki sertifikat dari BPOM. Untuk wilayah Jawa Timur, hanya Kota Malang, Surabaya, Sidoarjo, dan Lumajang," pungkasnya.