PMII Dorong Vaksinasi di Pesantren dan Pedesaan

Konten Media Partner
8 Agustus 2021 6:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sinergi bersama PB PMII, UIN Syarif Hidayatullah, dan Mabes Polri dalam vaksinasi. dok/Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sinergi bersama PB PMII, UIN Syarif Hidayatullah, dan Mabes Polri dalam vaksinasi. dok/Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TANGERANG - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) meminta pemerintah merangkul seluruh elemen untuk mensukseskan program vaksinasi. Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri mendorong vaksinasi dilakukan di pesantren dan pedesaan.
ADVERTISEMENT
Pada bulan Agustus 2021, pemerintah menargetkan 72 juta dosis vaksin. Dari jumlah tersebut, 35 juta di antaranya menyasar penduduk yang berada di pulau Jawa.
"Optimistis program vaksinasi untuk mencapai herd immunity akan sukses sesuai target jika pemerintah mau menggandeng seluruh elemen dan lapisan masyarakat. Khususnya, melakukan vaksinasi di lingkungan pesantren dan pedesaan," kata Syukri atau yang akrab disapa Gus Abe usai menggelar vaksinasi di UIN Syarif Hidayatullah, Sabtu (7/8).
Abe menilai, vaksinasi di lingkungan pesantren dan pedesaan masih cenderung rendah. Karena itu, Abe meminta pemerintah memprioritaskan program tersebut menyasar santri dan warga desa.
Abe menyinggung adanya rencana kartu vaksin sebagai syarat mengakses fasilitas publik. Sebelum direalisasikan, Abe menyarankan, pemerintah dapat mengintegrasikan seluruh data yang dimiliki Kemenkes dan Ditjen Dukcapil.
ADVERTISEMENT
"Tentu itu harus ada link and match ya, agar kedepannya data ini lebih baik lagi. Harus ada solusi dari stakeholder untuk memastikan data ini terintegrasi, tidak tumpang tindih dan terpenting menjamin tidak terjadi penyalahgunaan data pribadi," jelasnya.
Selain itu, Abe menambahkan, masyarakat tak perlu berlarut-larut dalam efikasi vaksin yang dikabarkan turun dalam enam bulan. Terpenting, masyarakat mau mengikuti program vaksinasi dosis satu dan dua terlebih dahulu.
"Efikasi itu masih debatable, tapi dalam hal ini yang penting mari kita vaksin dulu," ucapnya.
Terkait vaksinasi dosis ketiga (booster), Abe mendukung penuh untuk diberikan bagi tenga kesehatan. Masyarakat, sambung Abe, lebih baik menunggu kepastian dari Kemenkes.
"Kita tunggu arahan dari Kemenkes saja terkait dosis ketiga. Karena sebagai warga yang baik, kita harus mengikuti anjuran pemerintah," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Amany Burhanuddin Umar Lubis menyampaikan terima kasih kepada polri dan PMII atas terselenggaranya program vaksinasi. Prof. Amany menyampaikan, UIN Syarif Hidayatullah senantiasa bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menggelar vaksinasi.
"Alhamdulillah kita telah melakukan vaksinasi dengan berbagai pihak, polri, alumni dan bersam Pemda Tangsel kita telah melakukan vaksinasi di wilayah dan desa," jelas Amany.
Dalam vaksinasi tersebut terdapat 1.300 vaksin dosis pertama. Ia berharap, vaksinasi dapat berdampak terhadap pada kembalinya aktivitas masyarakat.
"Upaya mulia ini mudah-mudahan diridhoi Allah SWT. Mari semangat membangun ngeri yang sehat dan dapat melampaui dampak pandemi ini," ucapnya.
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menambah, vaksinasi tersebut merupakan wujud sinergi antara PMII dan civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah. Melalui program vaksinasi, Gatot berharap, herd immunity dapat segera tercapai.
ADVERTISEMENT
"Tapi meskipun sudah divaksin jangan euforia, tetap laksanakan prokes, 5M. Kalo kita patuh dan disiplin ditambah divaksin ini meminimalisir penularan," ucap Gatot.