Positif COVID-19 di Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau Malang Jadi 21 Kasus

Konten Media Partner
17 Mei 2021 15:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat memantau pelaksanaan tes swab antigen kepada puluhan warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau Kota Malang, pada Senin (17/5/2021). Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat memantau pelaksanaan tes swab antigen kepada puluhan warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau Kota Malang, pada Senin (17/5/2021). Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Kasus COVID-19 di Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau di RW 9, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Dari hasil tes swab antigen lanjutan, pada Senin (17/3/2021), kembali ada pertambahan 3 warga terkonfirmasi positif. Jika ditotal, sejauh ini sudah ada 21 warga positif terpapar virus Corona.
Tes swab antigen lanjutan pada sekitar 43 warga perumahan itu, dipantau langsung oleh Wali Kota Malang, Sutiaji.
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat memantau pelaksanaan tes swab antigen kepada puluhan warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau Kota Malang, pada Senin (17/5/2021). Foto: Ulul Azmy
"Awalnya kita swab 30 warga, dan sekarang sudah 43 orang lebih yang di-swab. Lalu ada tambahan 3 orang lagi jadi total ada 21 warga sini yang terpapar COVID-19," terang Sutiaji, di lokasi swab test antigen, pada Senin (17/5/2021).
Selain itu, Sutiaji menginstruksikan jajaran Satgas COVID-19 Kota Malang untuk membuat pemetaan dan tracing transmisi awal penularan ini. Sehingga penting untuk dipantau apakah ini virus mutasi baru atau tidak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terang Sutiaji, tracing penting dilakukan guna mencegah transmisi lebih luas. ''Jadi nanti kalau ada laporan jenis mutasinya ini jenis mana, virus yang mana, sehingga bisa dideteksi," jelasnya. Dengan begitu, klaster baru bisa dihindari dan bisa dihentikan secepat mungkin.
Sementara itu, Masjid Al-Waqar yang diduga menjadi awal mula tempat transmisi penularan, juga sudah ditutup hingga 14 hari ke depan untuk disterilisasi.
''Harus dipahami, dimaklumi, ini bukan menutup tempat ibadah tapi untuk disterilisasi saja. Kami imbau dengan begitu jangan juga nanti berpindah tempat ke tempat ibadah lainnya,'' imbaunya.
Dia juga mengimbau bagi warga yang terkonfirmasi positif untuk menjalani isolasi di rumah Safe House agar lebih aman. "Kalau memaksa isolasi di rumah, tetap saja peluang virus ini keluar masih ada," jelasnya.
ADVERTISEMENT
''Misal, pas butuh makan terus pesan online, kasih uang ke driver itukan takutnya ada transmisi. Itu kenapa harus masuk RS. Saya minta kesadarannya. Yang pertama terpapar itukan aktivitas hanya di rumah dan masjid saja,'' imbuhnya.