Prototype Bus New Normal ala Karoseri Adiputro, Seperti Apa Wujudnya?

Konten Media Partner
2 September 2020 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus New Normal Karoseri Adiputro. Foto: Ulul Azmy.
zoom-in-whitePerbesar
Bus New Normal Karoseri Adiputro. Foto: Ulul Azmy.
ADVERTISEMENT
MALANG - Pandemi COVID-19 memaksa pelaku usaha kembali memutar otak, siasat dan strategi jitu untuk dapat terus bertahan. Apalagi adanya ancaman resesi ekonomi karena dampak COVID-19, sehingga inovasi harus dipercepat. Hal ini dilakukan perusahaan karoseri bus tersohor asal Kota Malang, PT Adiputro Wirasejati. Perusahaan karoseri legendaris yang berdiri sejak 1973 ini meluncurkan rancangan unit bus terbaru, yang bisa dibilang mungkin menjadi prototipe perwujudan bus di era kelaziman baru.
ADVERTISEMENT
Direktur PT Adiputro Wirasejati, Jesse Jethrokusumo menuturkan, gagasan merancang Bus Era New Normal ini lahir di tengah napas perusahaan yang terseok di tengah pandemi. ''Selama 3 bulan terakhir (Juni-Agustus) tercatat 0 order. Angka produksi kita anjlok sampai 95 persen. Karena memang sektor transportasi juga gak jalan. Akhirnya kami punya ide ini yang mungkin bisa jadi armada alternatif di era New Normal,'' ungkapnya.
Meski secara fisik luarnya sama, tentu jauh berbeda fungsinya. Unit bus ini dirancang menyesuaikan dengan protokol pencegahan COVID-19. Karoseri Adiputro menamainya Bus New Normal. Seperti apakah wujudnya?
Tiap seat bus dengan jarak dan disertai kaca proteksi.
1. Konfigurasi seat berjarak
Jika umumnya konfigurasi bangku pada bus normal bertipe 2-2 atau 2-3, maka konfigurasi seat pada Bus New Normal garapan Adiputro ini bertipe 1-1-1. Artinya, ada penerapan protokol jaga jarak (physical distancing) sejak di dalam bus. Unit Jetbus HDD yang dibangun di atas sasis OH 1626 Merci (Mercedes Benz) ini mulanya memiliki kapasitas total hingga 59 seat.
ADVERTISEMENT
''Sebagai implementasi anjuran penerapan protokol pencegahan, kami tawarkan konfigurasi seat jaga jarak. Kami pangkas 25 persen dari total 59 seat. Jadi sisa 31 seat dengan konfigurasi 1-1-1,'' terang nya. Jesse menambahkan jika nanti memang situasi pandemi berangsur normal, rel konfigurasi seat ini masih bisa dikembalikan seperti semula, sesuai total kapasitas bus. ''Dari beberapa kali ikut webinar internasional, Bus World itu tren alat transportasi ke depan memang seperti ini, setidaknya. Terpenting, kami sudah punya obatnya (desain rancangan Bus New Normal,'' paparnya.
2. Dilengkapi sekat kaca proteksi di tiap seat
Keselamatan dan kesehatan pengendara menjadi perhatian utama. Selain konfigurasi seat berjarak, masing-masing seat juga dilengkapi proteksi ekstra yakni berupa sekat kaca proteksi (slash protection) dari bahan akrilik. Sekat akrilik juga dipasang khusus di kursi driver sebagai proteksi driver. Memang sekilas terasa tidak nyaman, namun keamanan dan keselamatan pengunjung patut dinomersatukan. ''Saya rasa semua jenis bisnis dan juga penumpang perlu beradaptasi di kebiasaan baru ini,'' terangnya.
Lampu ultraviolet ditunjukkanDirektur PT Adiputro Wirasejati, Jesse Jethrokusumo.
3. Dua unit lampu sinar ultraviolet
ADVERTISEMENT
Tak kalah penting, unit Bus New Normal besutan Adiputro juga dilengkapi dua unit lampu ultraviolet (UV). Masing-masing lampu UV ini dipasang di langit-langit bus pada bagian depan dan belakang. ''Fungsinya sterilisasi untuk membunuh virus dan bakteri yang tertinggal di dalam bus. Nantinya lampu ini akan dinyalakan saat bus dalam keadaan kosong secara berkala,'' jelasnya.
4. Mesin hand sanitizer
Proteksi pencegahan juga dihadirkan dalam unit Bus New Normal ini, berupa mesin hand sanitizer otomatis (sensor tangan) di pintu masuk bus. ''Pernah juga kami diusulkan untuk melengkapi bus dengan fasilitas sensor suhu thermal otomatis di pintu bus. Soal itu juga bisa saja kami hadirkan. Toh itu, alternatif saja,'' katanya. Dari sekian fasilitas protokol pencegahan yang diterapkan pada bus, menjamin kenyamanan dan keamanan penumpang sehingga tidak merasa was-was dan tetap memilih bus sebagai alat transportasi sehari-hari.
Handsanitizer yang disiapkan di pintu masuk bus.
''Menjawab kebutuhan tren ini, kami dari Adiputro sudah siap secara matang baik dari segi desain, fasilitas hingga pengerjaan. Soal upgrade apa-apanya pun kami sangat terbuka,'' jawab Jesse. Soal durasi pengerjaan satu unit Bus New Normal ini kata Jeese juga tak memakan waktu lama. Normalnya sekitar 2 bulanan. ''Soal harganya bisa dibandrol sekitar angka Rp 1,5 Miliar lah,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, karoseri Adiputro sendiri adalah salah satu pencetus standarisasi produk karoseri paling digemari berbagai perusahaan otobus. Apalagi sejak mengantongi sertifikasi khusus sasis OH 1830 Mercedez Benz sejak 1996, menjadikan banyak PO di Indonesia mempercayakan unitnya dipermak oleh Adiputro. Terbaru, satu dari sekian produk andalan Adiputro paling digemari busmania yakni Jetbus, yang punya keunggulan di teknologi air suspension dan paling banyak jadi referensi bagi karoseri kecil yang sering melakukan facelift body.
Armada Bus New Normal.
Tentu saja, kiprah dan jejak sejarah yang panjang ini, membuat jajaran direksi berharap Adiputro terus ada bersaing meramaikan kancah industri karoseri tanah air.