PSBB, Bupati Malang Ajari Sopir Angkot Hemat Beras

Konten Media Partner
19 Mei 2020 9:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Malang, Sanusi (tengah). Foto: Rizal Adhi.
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Malang, Sanusi (tengah). Foto: Rizal Adhi.
ADVERTISEMENT
MALANG - Usai mendapatkan bantuan beras 10 kg, kini sopir angkot di Kabupaten Malang akan kembali mendapatkan bantuan berupa 15 kg Beras, 1 kg telur dan 2 liter minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Bupati Malang, Sanusi, dalam sambutannya mengatakan, bantuan 15 kg beras untuk satu bulan sudah sangat banyak. Dia bahkan mencontohkan jika dirinya dan keluarga dalam satu hari tidak pernah menghabiskan lebih dari setengah kg beras.
"Di rumah itu saya ada 4-6 orang. Sehari itu setengah kilo gabisa habis. Jadi sekali makan sak (satu) sendok, sekali makan sak sendok," beber Sanusi, sambil diikuti gelak tawa para sopir angkot, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, pada Senin (18/5/2020).
Pria asli Gondanglegi ini mengajak para sopir angkot bertirakat selama masa pandemi ini. Dia bahkan menyarankan sopir angkot mencari pekerjaan lain jika memungkinkan.
"Kan mereka bisa cari pekerjaan lain, kita gak tau. Selain sopir itu kan keluarganya bisa kerja, anaknya bisa kerja," jelas Sanusi.
ADVERTISEMENT
Selama PSBB Malang Raya ini, sopir angkot sudah tidak diperkenankan beroperasi. "Kalau sehari mereka cuma mengangkut 4 orang ya rugi, sekalian aja tidak usah narik," ucap Sanusi.
Di tempat yang sama, Koordinator Sopir Angkot Kabupaten Malang, Edi Sunarko, mengatakan jika bantuan tersebut sebenarnya tidak cukup.
"Ga akan pernah cukup. Mungkin cukup bagi teman-teman yang hanya menanggung anak dan istri. Tapi ketika dalam 1 KK (Kartu Keluarga) mereka punya 7 anggota keluarga ya gak cukup," ucap Edi.
Dia mengatakan, saat ini banyak anak-anak dari para sopir angkot yang meminta baju untuk lebaran. "Tapi, kita juga tidak bisa meminta Pemkab untuk memenuhi semua kebutuhan itu," sambung Edi.
"Tapi kita tetap menuntut adanya JPS (Jaringan Pengaman Sosial) untuk para sopir yang saat ini tidak jelas kabarnya seperti apa," lanjut Edi.
ADVERTISEMENT
Dia menceritakan, saat musim Corona ini saja pendapat para sopir angkot sudah sulit.
"Pendapatan mereka ini sehari rata-rata Rp 150 ribu. Untuk modal bensin saja kita pulang cuma bawa Rp 120 ribu. Dari Rp 120 ribu belum dipotong setoran. Jadi kita bensin gak kembali, setoran juga gak kembali," hitung Edi.
Menurut Edi, para sopir akan patuhi PSBB selama kebutuhan mereka bisa terpenuhi. "Total ada 1.720 sopir angkot yang dipastikan dapat bantuan beras dan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Kita akan kejar terus. Dan yang terealisasi baru yang 10 kg beras itu," sambungnya.
Seandainya bantuan dari pemerintah tidak terealisasi, Edi tidak menjamin para sopir angkot akan diam saja. "Seandainya tidak terealisasi, saya serahkan kepada teman-teman, mereka yang lapar," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, selain bantuan berupa sembako, Pemkab Malang ternyata juga menjanjikan BLT senilai Rp 200 ribu per bulan untuk 3 bulan kedepan.