Rangkuman Bincang Santai Tugu Malang Soal Pendidikan Anak di Masa Pandemi

Konten Media Partner
7 Juli 2020 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bincang santai Tugu Malang. Foto: Irham Thoriq.
zoom-in-whitePerbesar
Bincang santai Tugu Malang. Foto: Irham Thoriq.
ADVERTISEMENT
MALANG - Pandemi COVID-19 memunculkan berbagai masalah baru di segala bidang, termasuk soal pendidikan. Saat ini, pendidikan sekolah dilakukan secara daring alias online.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini memaksa orang tua berpikir strategi baru untuk mendampingi anak belajar di rumah. Tentu hal ini semakin berat jika dihadapkan pada kondisi orang tua pekerja.
Bagaimanapun, peran orangtua dalam mendidik anak sangat penting dalam pendidikan. Kerja sama ayah dan ibu penting untuk dilakukan meskipun dalam kondisi sulit.
Bincang Santai Tugumalang.id. Foto: Irham Thoriq.
Begitulah gambaran singkat dalam acara Ngobrol Santai yang digagas oleh Tugumalang.id, di Gedung DPRD Kota Malang, pada Selasa (7/7/2020).
Acara yang dipandu oleh wartawan tugumalang.id, Rezza Doa Lathanza ini, menyoal pendidikan perempuan dan anak di masa pandemi dengan tema Ibu Bekerja, Sekolah Anak Gimana?.
Bincang santai ini menghadirkan Ketua Yayasan Cahaya Gemilang Keluarga (Miracle Kids), Leni Gonadi dan Anggota Komisi D DPRD Kota Malang Bidang Pendidikan, Amithya Ratnanggani Sirraduhita.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, Leni mengatakan, peran ibu dalam hal ini sangat penting. Seperti diketahui bahwa pandemi tidak datang dengan sengaja. Mau tidak mau, ibu harus siap. Adaptasi dan kesiapan mental dan fisik harus terus dipacu.
Strategi baru dalam mendampingi anak mesti kembali dipikir ulang. ''Bagaimana bentuknya? Pertama, ayah dan ibu harus bekerja sama. Semisal membuat jadwal bergantian jaga,'' jelas Leni.
Selain itu, strategi bagaimana mewujudkan proses belajar yang nyaman bagi anak juga harus dipikirkan. Seperti diselingi dengan melibatkan anak dalam kegiatan rumah sehari-hari seperti memasak dan lain-lain.
''Tapi tidak boleh terlalu memaksakan, karena nanti anak akan bosan. Dalam pembelajaran daring ini yang dinilai bukan hasil, melainkan proses,'' ujar Leni.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga dikatakan Amithya. Menurutnya, kesuksesan belajar sang anak di rumah juga membutuhkam peran orang tua. "Kerja sama ayah dan ibu penting dalam hal ini untuk dilakukan meski dalam kondisi sulit," ucapnya.
Sebab, tugas pendampingan tidak hanya menjadi tugas ibu, tapi juga tugas ayah. ''Perlu komitmen yang jelas dalam hal ini untuk saling bergotong royong,'' jelasnya.
Selain itu, pembelajaran daring dalam realitanya juga masih masalah karena faktor teknis yakni teknologi atau jaringan.
Di Kota Malang sendiri, kata dia, masih ada daerah yang belum terjangkau saluran internet yang bagus seperti di daerah Kedungkandang.
Hal ini, diakui Mia, panggilan akrabnya, sudah menjadi pembahasan di anggota dewan untuk diupayakan perbaikan bersama Pemkot Malang melalui Dinas Pendidikan.
ADVERTISEMENT
''Itu dari kami (DPRD) juga sedang mengupayakan bagaimana nanti caranya apakah dipasang tower dan lain sebagainya. Belum lagi, ada yang tidak memiliki gadget juga,'' tambah perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDIP Malang Bidang Perempuan dan Anak ini.
Reporter: Ulul Azmi