Ratusan “Manusia Sampah” Kepung Balai Kota Among Tani Kota Batu

Konten Media Partner
24 Juli 2022 15:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Instalasi manusia sampah ini tak pelak membuat ibu-ibu haus untuk ikut berswafoto. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Instalasi manusia sampah ini tak pelak membuat ibu-ibu haus untuk ikut berswafoto. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
BATU - Pemandangan tak biasa hadir di depan Balai Kota Among Tani Kota Batu. Pasalnya, ratusan patung manusia berbagai bentuk telah memenuhi sekeliling halaman balai kota hingga di sepanjang trotoar Jalan Panglima Sudirman Kota Batu.
ADVERTISEMENT
Uniknya, patung ini saat didekati ternyata terbuat dari aneka macam sampah. Mulai tas kresek, plastik minuman sachet, bungkus rokok, hingga sisa kain banner. Bahan-bahan itu dikumpulkan dan kemudian dibentuk menyerupai patung manusia dengan unsur estetik yang tak kalah keren dari patung biasanya.
Ada yang dibentuk menyerupai tokoh pewayangan, tokoh animasi kartun, emak-emak, hingga pasangan muda-mudi. Semua patung sampah itu menyerukan berbagai pesan kepedulian lingkungan, terutama soal bahaya sampah plastik.
Ribuan manusia sampah terpajang memenuhi sekeliling Balai Kota Among Tani Kota Batu dan sepanjang Jalan Panglima Sudirman Kota Batu. Foto: Ulul Azmy
Seperti pada karakter patung emak-emak yang ada di depan balai kota misalnya, dalam keranjang anyaman bambu yang dibawanya memuat tulisan dengan pesan ''Sampah bukan warisan untuk anak cucu kita!".
Bahkan di patung sepasang sejoli yang diberi nama Kasiado Asmoro Goni, tertulis pesan moril "Aku Patung Sampah, bukan sekedar rangkaian bambu ditempel plastik, tapi tubuhku berisi sampah-sampah plastik yang sulit terurai. Sehingga tubuhku kuat sebagai solusi pemanfaatan sampah anorganik yang tidak terurai ratusan tahun, juga tidak laku dijual".
ADVERTISEMENT
Patung-patung manusia sampah ini mampu mencuri perhatian warga maupun wisatawan yang lewat. Seperti dikatakan Sri Maharini (43), seorang wanita yang kebetulan lewat bersama anaknya sedang mengabadikan keberadaan patung-patung tersebut dengan berswafoto.
Di situ, sekaligus juga dia ingin menanamkan pada anaknya untuk mengenal perilaku kepedulian lingkungan. Minimal, untuk tidak membuang sampah sembarang. ''Dari patung-patung inikan dia tanya tadi, akhirnya ya kita jelasin pelan-pelan,'' kata Sri.
Menurut Sri, ide yang dilakukan ini cukup kreatif dan sangat penting untuk pembelajaran bersama. Bahwa di zaman sekarang, persoalan sampah sudah cukup genting. Artinya, perlu juga dibarengi dengan kesadaran masyarakat.
''Saya kira ini perlu apresiasi ya. Saya harap patung-patung ini bisa agak lama dipajang di sini agar pesan lingkungan itu bisa tertanam dengan baik. Paling tidak, sampai patung-patung ini rusak atau kusam gitu ya,'' tandasnya.
ADVERTISEMENT
Parung-patung manusia sampah ini hasil dari kerja sama kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu dan komunitas MAOS Art. Mengambil tema 1001 Manusia Sampah, kegiatan ini bahkan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Mulai di tingkat desa, kelurahan, aktivis, OPD, pelaku usaha, dan lain-lain.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Aries Setiawan menuturkan bahwa pameran instalasi manusia sampah ini akan dimulai pada Minggu (24/7/2022) hingga Selasa (26/7/2022). Jadi tidak selamanya dipajang di situ.
''Nanti sampah-sampah itu akan dibongkar dan dilakukan instalasi ulang dan dipajang di tempat Eduwisata di TPA Tlekung. Rencana nanti akan dijadikan semacam monumen atau candi," tuturnya.
Aris menambahkan bahwa gagasan ini dibuat sebagai penyampai pesan bahwa volume sampah di TPA Tlekung Kota Batu dari hari ke hari kian sesak. Dalam sehari saja, sampah yang masuk bisa sampai 120-140 ton.
ADVERTISEMENT
Pemkot Batu menargetkan pengurangan sampah yang masuk hingga 24 persen. Tentunya dari kesadaran masyarakat sendiri untuk mewujudkan Gerakan Batu Bebas Sampah Plastik.
Gerakan ini mendapat apresiasi dengan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko yang merasa terkejut dengan kehadiran manusia-manusia sampah di balai kota ini.
''Saya berikan apreasi kepada DLH Kota Batu yang agar bisa menjadikan Kota Batu bijak dalam pengelolaan sampah dengan cara yang kreatif dan inovatif,'' ucap Dewanti.