Redam Gesekan Antar Mahasiswa, ITN Malang Gelar Upacara Berbaju Adat Tiap Bulan

Konten Media Partner
17 Februari 2020 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Para dosen, karyawan dan mahasiswa ITN Malang saat upacara dengan memakai baju adat, Senin (17/2). Foto: dokumen ITN Malang.
MALANG-Ada banyak cara dilakukan lembaga pendidikan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Salah satunya yang dilakukan Institute Teknologi Nasional (ITN) Malang.
ADVERTISEMENT
Pada setiap bulan, tepatnya pada tanggal 17, dilakukan upacara dengan menggunakan pakaian adat nusantara. Upacara ini diikuti seluruh mahasiswa, dosen, dan karyawan.
Hari ini (17/2), merupakan kali pertama upacara berpakaian adat ini digelar. Rektor ITN Malang Dr Ir Kustamar MT mengatakan, upacara dengan menggunakan pakaian adat perlu dilakukan lantaran merawat perbedaan perlu ditularkan kepada anak muda."Perbedaan dapat dinilai dengan positif, saya inginkan acara ini menjadi suatu yang potensial untuk menjaga NKRI (Nevara Kesatuan Republik Indonesia)," katanya.
Para dosen, karyawan dan mahasiswa ITN Malang saat upacara dengan memakai baju adat, Senin (17/2). Foto: dokumen ITN Malang.
Upacara dengan menggunakan pakaian adat juga sebagai salah satu antisipasi agar tidak terjadi kericuhan antar mahasiswa."Benar, apalagi ITN mahasiswa dan mahasiswi-nya berasal dari berbagai daerah kalau tidak kita kondisikan rawan terjadi gesekan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ITN telah membuat forum komunikasi kebangsaan agar dapat menyatukan semangat dan membangun karakter cinta Bangsa tinggi nasionalisme. Hal ini sangat perlu dilakukan agar rasa cinta tanah air dan menjaga kedaulatan NKRI dapat dilakukan oleh semua masyarakat khususnya mahasiswa ITN.
Rektor ITN Dr Ir Kustamar MT (kanan) setelah upacara berpakaian adat. Foto: dokumen ITN Malang.
Rektor ITN menegaskan agar kegiatan upacara satu bulan sekali ini tidak dianggap memberatkan berbagai pihak baik seperti dosen, karyawan, mahasiswa.
Dia juga berharap, mahasiswa atau dosen yang tidak kuliah pagi agar tetap mengikuti upacara. Namun, jika ada kuliah, maka perkuliahan tetap berjalan seperti biasa.
"Kita mau-nya bawa fun aja nggak mau bawa mereka tersiksa saya ingin mereka senang, makanya kita kondisikan. Pertama mungkin masih malu tapi lama-lama yang nggak pakek baju daerah akan malu dengan sendirinya," tandasnya.
ADVERTISEMENT