Resmikan Sarana Asimilasi dan Edukasi, Yasonna: Program Napi Asimilasi Berhasil

Konten Media Partner
16 September 2020 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly bersama Bupati Malang Sanusi.
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly bersama Bupati Malang Sanusi.
ADVERTISEMENT
MALANG - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly meresmikan L'SIMA Bike Park dan Sarana Asimilasi dan Edukasi di Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Rabu (16/09/2020). Dalam kesempatan tersebut, Yasonna mengatakan jika program napi asimilasi yang dikritik masyarakat ternyata justru berhasil.
ADVERTISEMENT
"Ada 40 ribu lebih narapidana asimilasi dikeluarkan, awalnya ada pro kontra akan terjadi keributan. Namun, Data menunjukkan bahwa hanya 5 persen yang mengulangi perbuatannya, padahal di negara lain bisa 9 persen," ungkapnya.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly saat meresmikan Sarana Asimilasi dan Edukasi.
Kenyataan ini membuat Yasona mengklaim jika program asimilasi tersebut telah sukses. "Bisa dibilang program ini berhasil, karena program asimilasi diapresiasi warga binaan. Bahkan ada yang berkontribusi membagikan masker dan menbuat hand sanitizer," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yasonna juga mengapresiasi dibangunnya Sarana Asimilasi dan Edukasi bagi narapidana asimilasi. "Saya mengucapkan terimakasih pada seluruh jajaran Kemenkumham, Kakanwil, Kalapas dan Bupati Malang yang memberikan perhatian khusus pada SAE," terangnya.
Karena SAE ini adalah sarana untuk mengangkat derajat warga binaan. "Sarana ini bermanfaat untuk mengangkat derajat earga binaan agar dapat kembali pada masyarakat. Karena di sinilah disiapkan untuk membangun keahlian untuk bersaing di masyarakat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Yasonna menjelaskan jika tidak semua narapidana bisa dimasukkan SAE. "Tida semua bisa mengikuti, mereka harus ikut sidang seleksi untuk masuk kesini. Saya melihat secercah senyum dan harapan dari mereka," ungkapnya.
"Hari ini saya lihat mereka membangun dan memainkan band, artinya mereka orang yang mampu diberdayakan. Bahkan produk dari lapas ada yang diekspor ke luar negeri untuk bekerja di puhak ketiga," sambungnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa para napi yang dikatakan tersesat, dan sebenarnya tidak ada manusia yang sempurna. "Karena kita tidak ada yang terlepas dari dosa. Mereka yang melanggarnya hukum kita bina dalam pendidikan moral untuk kembali pada masyarakat dan bergina bagi negara," tegasnya.
Yasonna juga menjelaskan arti slogan SAE yaitu 'Bertato' yang artinya berjanji kita akan tobat. "Kita yarus mengangkat detajat mereka, karena kita tetap memberikan labeling maka mereka bisa kembali tersesat," ucapnya
ADVERTISEMENT
"Kepada seluruh masyarakat binaan di Indonesia, tunjukkan pada dunia dan Indonesia bahwa mereka adalah bermanfaat bagi Indonesia," pungkasnya.