RSSA Malang Terapkan Standar Terapi Plasma Konvalesen Bagi Pasien Corona

Konten Media Partner
7 Desember 2020 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Angka Kesembuhan Capai 90 Persen

Ilustrasi Terapi Plasma Konvalesen. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Terapi Plasma Konvalesen. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
MALANG - Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dalam waktu dekat akan segera menerapkan terapi plasma konvalesen bagi pasien terpapar corona virus desease (COVID-19). Terapi ini dari hasil penelitian sejak April 2020 lalu, mendapati tingkat kesembuhan pasien mencapai 90 persen.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Peneliti Terapi Plasma Konvalesen, dr Putu Moda Arsana SpPD K-EMD FINASIM, mengungkapkan dari 48 pasien yang diterapkan terapi ini, 90 persen berhasil sembuh. Bahkan, untuk pasien yang sudah kritis, tingkat keberhasilan capai 50 persen.
"Penelitian telah rampung dan hasilnya bagus, maka terapi plasma konvalesen ini akan dijadikan sebagai standar pelayanan,'' ujarnya.
Sayangnya hingga kini, pihaknya terkendala dengan minimnya pendonor plasma. Syarat pendonor plasma sendiri memang khusus bagi pasien positif COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh dan negatif. Selain itu, golongan darah cocok dengan penerima donor, serta memiliki antibodi yang tinggi.
"Permintaannya sekarang mulai meningkat. Kami bahkan tidak bisa memenuhi permintaan,'' kata dia.
Dia menjelaskan, antibodi yang tinggi ini bisa didapat dari pasien terkonfirmasi positif dengan gejala sedang hingga berat.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, kebanyakan pendonor plasma konvalesen datang dari tenaga kesehatan. Sebab itu, dia berharap masyarakat khususnya yang pernah terpapar virus corona dan sembuh bisa mengajukan diri sebagai pendonor plasma konvalesen.
Sementara data dari PMI Kota Malang, dari 58 orang calon pendonor, hanya ada 3 orang yang lolos tes. ''Sementara, stoknya (plasma konvalesen) saat ini tidak ada," ungkap Kasi Pengelolaan Donor Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Malang, Agus Tri Prasetyo, belum lama ini.
PMI hingga saat ini juga terus berupaya mencari pendonor plasma konvalesen demi upaya penanganan pasien corona bisa maksimal, khususnya mencegah kematian.
"Kami ingin membantu dan mengetuk masyarakat. Sebab, masih ada beberapa tempat di Jawa Timur, utamanya di Kota Malang masih merasa kesulitan,'' harapnya.
ADVERTISEMENT
''Terkadang, kami terpaksa harus sampai mengambil di Jakarta, jika stok di Kota Malang dan Jawa Timur kosong," imbuhnya.
Lebih jauh, terkait syarat khusus pendonor plasma konvalesen yakni diperuntukkan bagi pasien yang pernah terpapar virus asal Wuhan, China ini. ''Setelah sembuh, dia harus tes swab lagi dan dinyatakan negatif,'' katanya.
Selain itu, calon pendonor juga diutamakan laki-laki dengan rentang usia 18-60 tahun dan tentunya bersedia dilakukan pemeriksaan antibodi di laboratorium.
Agus menambahkan, ternyata bahwa tidak semua rumah sakit dan PMI bisa menerima donor plasma konvalesen. Hanya beberapa rumah sakit saja yang masuk dalam program Dikti yang diizinkan.
"Sementara, PMI yang diizinkan yang sudah memiliki sertifikat dari BPOM. Untuk wilayah Jawa Timur, hanya Kota Malang, Surabaya, Sidoarjo, dan Lumajang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT