Semangat 2021, UIN Malang Menuju World Class University

Konten Media Partner
2 Januari 2021 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
UIN Malang. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
UIN Malang. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Meski melewati tahun dengan badai pandemi yang melemahkan berbagai sektor, tak membuat segenap jajaran civitas akademika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang berdiam diri.
ADVERTISEMENT
Di bawah kepemimpinan Rektor UIN Malang, Prof Dr Abdul Haris MAg selama periode 2017-2023 yang memegang teguh visi menjadikan UIN Malang sebagai pusat kajian dan pengembangan peradaban Islam yang luar biasa dalam membangun dunia yang lebih baik.
Mengusung visi itu, dirancang sejumlah program yang terbilang moncer. Mulai dari percepatan guru besar, percepatan kenaikan pangkat, dan percepatan penyelesaian studi S3 bagi para dosen. Lalu, juga ditingkatkannya kemampuan penelitian, publikasi ilmiah, hingga pengabdian masyarakat berdaya saing internasional.
Prof Dr Abdul Haris MAg. Foto: dok
Menyokong hal itu, kemampuan linguistik berbahasa internasional bagi para mahasiswa dan dosen juga didorong dengan tetap mewujudkan kultur akademik yang berlandaskan nilai-nilai spiritual dan al-akhlaq al-karimah.
Tak sia-sia, sepanjang tahun 2020, implementasi visi misi itu pun berbuah manis. Saat ini secara kelembagaan, UIN Malang sudah mendapat predikat dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai A.
ADVERTISEMENT
Untuk Program Studi yang memperoleh nilai akreditasi BAN-PT A, ada Prodi Manajemen, Biologi, Al Ahwal As Syakhsyiyah, dan Bahasa dan Sastra Arab.
Tak hanya itu, program studi di lingkungan UIN Malang juga telah mendapatkan akreditasi internasional melalui ISO (International Standard Organization) dan sertifikasi AUN-QA (ASEAN University Network-Quality Assurance).
UIN Malang juga memperoleh jurnal terindeks scopus yakni Journal of Islamic Architecture dan terindeks WoS yakni Ijaz Arabi.
Lalu, di tahuh yang sama, UIN Malang juga sukses mengantarkan 17 dosen untuk memperoleh jabatan sebagai Guru Besar. Juga telah memiliki mahasiswa asing berjumlah 499 orang dari 39 negara.
Ditambah lagi dengan fasilitas Perpustakaan unggul yang terakreditasi A. Peringkat kedua rangking Webometrics PTKIN pada semester I tahun 2020, Penyelenggaraan sertifikasi laboratorium/perpustakaan madrasah/Pontren se-Indonesia, dan Penyelenggara PPG Dalam Jabatan.
ADVERTISEMENT
Hingga kemudian, sampai ditunjuknya UIN Malang oleh Kementerian Agama untuk menjadi kampus sebagai Pilot Project Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada PTKIN Tahun 2020.
Rektor UIN Malang, Prof Dr Abdul Haris MAg, menuturkan dengan sederet prestasi yang sukses diukir UIN Malang ini, bisa menghasilkan kualitas pendidikan yang baik. Terlebih, sudah ada 17 guru besar disana.
"Semoga bisa menular ke dosen-dosen lain untuk terpacu meraih gelar tertingginya. Saya selaku Rektor pasti akan memfasilitasi,'' tuturnya, pada Sabtu (2/1/2021).
Tentu itu menjadi pencapaian luar biasa bagi UIN Malang. Terlebih di situasi pandemi yang membatasi segala bidang, termasuk pendidikan.
Haris bersyukur, karena meski begitu, UIN Malang tetap bisa menjawab tantangan itu dengan baik.
ADVERTISEMENT
''Harapannya, ke depan UIN semakin matang meniti jalan menjadi PT yang bertaraf internasional. Saya harap dengan begitu bisa memperluas pelayanan kita terhadap masyarakat dunia khususnya dalam bidang pendidikan,'' harapnya.
Menyongsong tahun 2021, lanjut Haris, UIN Malang masih fokus untuk mengembangkan SDM dan Kelembagaan sebagai persiapan menuju World Class University.
Nantinya, UIN Malang juga sudah punya prodi baru, yakni S3 Ekonomi Syariah, S3 Hukum Keluarga, hingga S3 Studi Islam.
Terlepas dari itu semua, Haris bersyukur, pihaknya tetap bisa melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik. Meski dihadapkan situasi sulit. Namun begitulah pendidikan, harus tetap bergerak menjawab segala tantangan zaman.
''Ada pandemi ya tetap bergerak dan maksimal meski dilakukan secara daring sekalipun. Begitulah proses pendidikan harus menggunakan segala daya dan upaya meski tantangannya amat sangat berat,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT