news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Seorang Ibu di Malang Sekap 4 Putrinya di Kamar Rumah Selama 20 Tahun

Konten Media Partner
3 Januari 2020 14:55 WIB
comment
34
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lokasi rumah penyekapan 4 orang anak oleh ibunya selama 20 tahun di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (3/1/2020) pagi. (Foto: Humas Polres Malang)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lokasi rumah penyekapan 4 orang anak oleh ibunya selama 20 tahun di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (3/1/2020) pagi. (Foto: Humas Polres Malang)
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID – Seorang ibu asal Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Artimunah (61) benar-benar tega kepada anaknya sendiri. Bagaimana tidak, ia tega menyekap dan tidak memperbolehkan empat anak perempuannya untuk keluar rumah. Bahkan, hal tersebut sudah berlangsung lama, yakni sekitar 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Kasus tersebut terungkap saat pihak kepolisian Polres Malang, aparat desa, dan pihak puskesmas setempat melakukan pengecekan ke kediaman rumah tersebut pada pukul 09.00 WIB, Jumat (3/1/2020).
Empat orang korban tersebut antara lain adalah anak pertama Asminiwati (44), anak ke-2 Titin Yuliarsih (41), anak ke-3 Virnawati (39), dan anak ke-4 Anis Mufidah (35). Keempat putri Artimunah tersebut informasinya disekap di dalam kamar.
“Mereka disekap dalam kamar. Info dari warga, penyekapan ini berlangsung lebih kurang 20 tahun. Berarti ketika anak-anak masih usia dini,” terang Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah.
Ads.
Tak hanya itu ia menyatakan bahwa kemungkinan empat putri Artimunah itu disekap setelah lulus dari bangku sekolah.
“Estimasinya lebih kurang berlangsung selama 20 tahun itu, setelah anak lulus sekolah,” ujarnya mempertegas.
ADVERTISEMENT
Ketika disinggung apakah pelaku mengalami gangguan jiwa, pihaknya belum berani menyatakan hal tersebut. Namun, pihaknya menginformasikan bahwa sekarang baik pelaku maupun korban tengah dibawa ke rumah sakit jiwa untuk menjalani pemeriksaan terlebih dahulu.
“Sekarang korban dan ibu atau pelaku ini dibawa ke RSJ (rumah sakit jiwa). Karena sesuai SOP (standard operational procedure), masih harus diperiksakan kejiwaannya di RSJ,” tutup perempuan yang akrab disapa Ainun tersebut.
Reporter: Rizal Adhi Pratama