Sikat Emas Batangan, Maling di Malang Menyamar Jadi Petugas Disinfeksi

Konten Media Partner
18 Februari 2021 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
MALANG - Warga Malang harus waspada modus kejahatan baru, yaitu maling berkedok sebagai petugas disinfeksi. Saat melakukan penyemprotan, nyatanya pelaku sedang melancarkan aksi pencurian.
ADVERTISEMENT
Seperti dialami keluarga Alm Harsono, warga Jalan Ranugrati II No 44 RT 03 RW 06, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada Selasa (16/2/2021), pukul 13.30 WIB.
Pelaku yang mengaku petugas disinfeksi dari RS Lavalette ini, datang memakai baju hazmat. Uniknya, dia melakukan penyemprotan hanya dengan alat semprotan burung. Namun, keluarga tidak sadar dan menaruh curiga sedikitpun.
Pelaku. Foto: Istimewa
Menurut Ketua RW 6, Catur Edi Widodo, keluarga memang tengah berduka usai Alm Harsono selaku Ketua RT 3 RW 6 meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif COVID-19, pada Selasa (9/2/2021).
Lalu, datanglah pelaku sepekan kemudian. Mengaku dari RS Lavalette yang ditugaskan melakukan penyemprotan. Keluarga pun bersedia. Akhirnya, pria ini datang kembali sekitar pukul 14.00 WIB lengkap dengan baju hazmat dan alat semprot kecil.
ADVERTISEMENT
''Pelaku total datang 3 kali. Awalnya menanyakan kesediaan keluarga untuk disemprot. Kebetulan Alm Harsono meninggal karena COVID-19, dan keluarga pun bersedia tanpa menaruh curiga. Nyemprotnya itu 2 kali, jam 13.30 WIB sama 14.00 WIB,'' terang Catur.
Olah TKP. Foto: Polsek Kedungkandang
''Semprotan kedua itu, pelaku sudah aneh karena gak pakai APD lagi. Cuman pakai helm dan masker. Selesai itu juga buru-buru. Motor juga tampak diparkir di luar rumah, di pinggir jalan,'' tambahnya.
Kata Catur, pihak keluarga sebenarnya merasa janggal karena saat menyemprot di dalam kamar, dilakukan dengan pintu tertutup. Alasannya, karena itu sesuai dengan protap penyemprotan. Saat itu, keluarga juga mendengar suara lemari dan laci dibuka-buka.
''Saat itu keluarga ada di ruang tengah. Semua cewek semua, tapi tetap tidak curiga. Karena saat itu pelaku tampak baik karena menyerahkan HP yang tertinggal di kamar sebelum menutup pintu. Pelaku juga ngasih obat dan vitamin,'' terangnya.
ADVERTISEMENT
Pihak keluarga, lanjut Catur, baru sadar kehilangan harta benda pada Rabu (17/2/2021). Total ada 1 emas batangan seberat 5 gr merk Antam, 3 buah gelang emas, dan 4 cincin emas, yang ditaksir kerugiannya senilai Rp 15 juta.
Usai kejadian itu, pihak keluarga juga sudah kroscek ke RS Lavalette bahwa tidak ada petugas yang dikirim. Saat ini, kasus sudah dilaporkan ke Polsek Kedungkandang dan dilakukan olah TKP.
''Secepatnya kita akan tangkap pelakunya. Saat ini kita masih dalam penyelidikan petugas. Saya harap warga lebih waspada lagi agar tidak ada kejadian terulang. Minta surat tugas, minta identitasnya, dan didampingi,'' tegas Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata.