Silaturahmi Tugu Media Group dan Paragon ke Suara Surabaya dan Dahlan Iskan

Konten Media Partner
19 Mei 2021 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto bersama Tugu Media Group, PT Parama Global Inspira DC Surabaya dan Jajaran Petinggi SuaraSurabaya, Selasa (18/05/2021). Dimas Ari/Tugu Jatim
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama Tugu Media Group, PT Parama Global Inspira DC Surabaya dan Jajaran Petinggi SuaraSurabaya, Selasa (18/05/2021). Dimas Ari/Tugu Jatim
ADVERTISEMENT
SURABAYA - Tugu Media Group yang membawahi tugujatim.id dan tugumalang.id bersama PT Parama Global Inspira DC Surabaya --bagian dari PT Paragon Technology and Innovative --, menjalankan agenda silaturahmi bersama ke Media Center Suara Surabaya dan kediaman Dahlan Iskan di Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Pagi (18/05/2021), sekira pukul 09.54 WIB, kami berkumpul di PT Parama Global Inspira DC Surabaya untuk berkenalan satu sama lain, kami--Tugu Media Group dan PT Parama Global Inspira DC Surabaya--menuju ke Media Center Suara Surabaya yang terletak di Jalan Raya Bukit Darmo No 22-24 Surabaya.
Sekitar pukul 11.19 WIB, kami sampai di lokasi Media Center Suara Surabaya. Halaman tampak luas, cukup untuk puluhan roda empat. Balkon lantai satu disulap menjadi kafe untuk mengobrol santai dan dibuka secara umum. Bangunan di desain warna coklat kayu dipadu warna hijau, terlihat anggun dan elegan.
Kami bertemu perwakilan marketing SuaraSurabaya, saling berkenalan satu sama lain, bertukar nomor WhatsApp, lantas kami diantar menuju lantai 3 sebagai lokasi 'center office' Suara Surabaya. Tempat berlangsungnya siaran radio Suara Surabaya.
ADVERTISEMENT
Setelah sampai di lantai 3, Kepala HRD di Suara Surabaya Rudi Hartono menyambut rombongan kami. Saling berjabat tangan disertai sunggingan senyum. Kemudian kami dipersilakan duduk di ruang tamu, disuguhkan secangkir teh hangat sesuai jumlah rombongan kami, 7-8 orang.
Rudi memulai obrolan. Bangunan baru Media Center Suara Surabaya itu mulai aktif digunakan pada Februari 2021. Memang disediakan tempat khusus untuk 'shooting' di sudut ruangan, untuk dipakai 'partner' Suara Surabaya.
Ngobrol bareng bersama Jajaran Petinggi SuaraSurabaya. Foto: Dimas Ari/Tugu Jatim
"Temen-temen 'partner' yang ingin memanfaatkan media sosial kami biasanya 'shooting' di sini. Atau bila perlu tempat yang tidak biasa, dengan tema yang khusus, kami punya studio sendiri," terangnya.
Mengenai jumlah pekerja, Rudi menyebut ada 90 orang lebih yang aktif bekerja di Suara Surabaya per tahun 2021 ini. Ada yang di Surabaya, ada juga yang di Jakarta untuk mengakses berita dari Istana Negara.
ADVERTISEMENT
Suara Surabaya Sebagai Citizen Journalism Apalagi, setiap hari pewarta Suara Surabaya diberi target untuk mengirim 4-5 berita. Belum termasuk, jelas Rudi, intensitas telepon yang diterima per hari bisa sampai 800 saluran telepon yang masuk di SuaraSurabaya.
"Kami punya wartawan di Jakarta dan Surabaya, akses ke Istana Negara. Kalau Surabaya otomatis ada, temen-temen reportase sehari bisa 4-5 berita. Tapi satu hari temen-temen terima telepon 800 sehari, satu jam bisa 60-70 orang," bebernya.
Untuk mayoritas pendengar, didominasi oleh kabar seputar lalu lintas di Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan sekitarnya. Ada juga yang sedang menjadi tren, imbuh Rudi, dirinya menamakan 'kekerabatan sosial'.
"Sebagian besar soal 'traffic'. Kalau sekarang yang lagi 'trends' soal kekerabatan sosial, misal seperti ada keluarga yang hilang, kehilangan motor dari Kamtibnas. Kalau motor agak sulit menemukannya, kalau mobil bisa ada sejarah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Soal lumbung data, Suara Surabaya sudah amat jago dan ahli. Ada sekira 300 ribu nomor telepon pendengar yang tercatat di saluran radionya. Bila ada kejadian dan laporan dari masyarakat, pewarta SuaraSurabaya akan langsung merapat ke TKP.
"'Database' kita sudah ada 300 ribuan nomor telepon, ada yang aktif dan tidak. Setiap jam ada 60-70 orang. 'Citizen jurnalisme' kami ada laporan kejadian, wartawan kami langsung meluncur," tuturnya.
Semua orang fokus pada penjelasan Rudi. Dirinya bercerita panjang lebar soal profil Suara Surabaya, program dan kerjasama yang sudah dijalin.
Gayung bersambut, semua program itu didukung juga oleh warga Jawa Timur yang masih antusias melaporkan informasi di lapangan pada Suara Surabaya.
"Karakter orang Jawa Timur dan Surabaya masih punya rasa kepedulian tinggi. Biasanya satu orang bisa kontak satu-tiga kali, misalnya seperti kemacetan. Nanti diupgrade lagi kejadiannya," sahutnya.
ADVERTISEMENT
SuaraSurabaya Media Pemberdayaan Publik Obrolan di lantai 3 'center office' Suara Surabaya masih berlanjut hangat. Tugu Media Group dan PT Parama Global Inspira DC Surabaya menyimak dengan antusias beragam hal terkait SuaraSurabaya. Sesekali mereka meneguk teh hangat yang disuguhkan tadi.
Setelah Rudi Hartanto Kepala HRD Suara Surabaya bercakap-cakap seru, giliran Manajer Produksi SuaraSurabaya Eddy Prasetyo menggoreng percakapan menjadi lebih lezat.
Eddy yang memiliki latar belakang ilmu politik di Universitas Airlangga (Unair) menyebut secara filosofis, Suara Surabaya juga melakukan pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan publik, dari sekian program dan berita yang diproduksi.
"Kalau tadi mas Rudi sudah cerita agak menukik dan 'to the point'. Kalau saya ingin lebih filosofis, bahwa SS ingin melakukan pemberdayaan publik," jelasnya.
Foto bersama Tugu Media Group, PT Parama Global Inspira DC Surabaya dan Jajaran Petinggi SuaraSurabaya. Foto: Dimas Ari/Tugu Jatim
Salah satunya, program Indonesia Bangkit. Eddy menegaskan bahwa program itu tidak hanya berupa formalitas belaka, melainkan juga andil dalam bentuk 'movement' atau pergerakan.
ADVERTISEMENT
Kata Eddy, kelebihan radio dapat masuk pada hubungan 'chemistry' antara pendengar dan penyiar, semacam mirip berbicara secara langsung, hingga timbul kedekatan antara media dan masyarakat.
"Bahwa program Indonesia Bangkit, bahkan itu juga sebuah 'movement'. Melakukan sesuatu yang kongkrit, jadi kelebihan radio adalah personal. Kalau dengar radio, seakan bicara personal dengan penyiarnya," jelasnya.
Bahkan, setiap melakukan penyiaran radio, imbuh Eddy, Suara Surabaya tidak pernah memakai kata ganti orang ketiga. Hal itu, dapat membantu menggerakkan kedekatan antara media dan pendengar, amat membantu untuk menemukan berbagi benda yang hilang.
"Jadi kalau di radio kami tidak pernah pakai ganti orang ketiga. Contoh benda yang hilang dilaporkan ke SS, tujuannya satu, untuk ketemu. Semua media kami gerakkan untuk bantu, hampir 100 persen ketemu," sampainya.
ADVERTISEMENT
Setelah puas mengobrol soal Suara Surabaya dan berbagai program yang dibawa, Tugu Media Group dan PT Parama Global Inspira DC Surabaya pamit undur diri, silaturahmi itu ditutup dengan foto bersama.
Silaturahmi ke Kediaman Dahlan Iskan Rombongan kami turun ke lantai dasar, menuju ke kendaraan masing-masing untuk meluncur ke kediaman Dahlan Iskan, rute silaturahmi berikutnya. Perlu waktu sekitar 20 menit untuk sampai ke Sakura Regency, Jalan Ketintang Baru Surabaya.
Tatkala sampai di kediaman Dahlan Iskan, sekitar pukul 12.58 WIB, kami memarkir kendaraan. Membunyikan bel yang ada di pagar, ternyata di dalam rumah Dahlan Iskan sedang kedatangan tamu lainnya.
Foto bersama Dahlan Iskan, Tugu Media Group dan PT Parama Global Inspira DC Surabaya di Sakura Regency. foto: Dimas Ari/Tugu Jatim
Kami dipersilakan masuk, duduk di teras rumahnya yang teduh. Tidak lama, sosok Dahlan Iskan datang dengan sapaan hangat pada kami.
ADVERTISEMENT
Tidak bisa menemani lama karena ada tamu lain yang harus dijamu, kami menyampaikan salam pada Dahlan Iskan dari Salman Subakat CEO PT Paragon Technology and Innovation karena berhalangan hadir.
Dahlan Iskan membahas singkat soal Gerakan Jurnalis Peduli pendidikan (GJPP), soal kontribusi yang bisa diberikan pada perusahaan dan reputasi apik PT Paragon. Satu kalimat yang saya catat saat kami mengobrol singkat dengan Dahlan Iskan.
"Iya betul, Paragon itu hebat sekali, Paragon hebat, Paragon punya prinsip, tidak seperti perusahaan lain," pungkasnya, sembari ditutup dengan foto bersama hingga penyerahan bingkisan dari Wardah dan Kahf.
Kunjungi DC PT Paragon Technology and Innovation Surabaya Tugu Media Group melakukan agenda silaturahmi di PT Parama Global Inspiring DC Surabaya, sebagai bagian dari PT Paragon Technology and Innovation yang fokus di bagian distribusi kawasan Kota Surabaya dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Sampai di PT Parama Global Inspiring DC Surabaya, kami berkumpul di satu ruangan untuk saling berkenalan satu sama lain. Salah satunya, Galih Pringgodigdo selaku Branch Controller PT Parama Global Inspira DC Surabaya.
Galih memperkenalkan distributor center (DC) di Surabaya yang terdiri dari banyak divisi, seperti sales, marketing dan operasional. Selain itu, jelas Galih, tugas DC yakni memasarkan produk Wardah, Emina, Make Over, Putri dan Kahf ke masyarakat.
Tugu Media Group dan PT Parama Global Inspira DC Surabaya, Selasa (18/05/2021). foto: Dimas Ari/Tugu Jatim
"Kami dari DC Surabaya ada yang dari sales, marketing dan operasional. Bagaimana kita perkenalkan produk ke luar, kita menjual barang ada divisi sendiri, service level, kita semua saling kolaborasi," terangnya saat bertemu Tugu Media Group di PT Parama Global Inspira DC Surabaya, Selasa (18/05/2021).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Galih memperkenalkan satu per satu tim yang bertugas di DC Surabaya. Sekira ada 10 orang di ruangan itu yang dirinya perkenalkan, berbagai posisi dan divisi, semuanya masih muda.
Galih juga mengatakan, bahwa Paragon juga memberikan beasiswa yang bisa dipakai oleh masyarakat, mengingat fokus Paragon memang pada bidang pemberdayaan pendidikan.
Galih juga merasa perlu, bila PT Parama Global Inspira DC Surabaya dapat melakukan kolaborasi dan mengikuti berbagai pelatihan dari Dr Aqua Dwipayana Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional.
"Jadi kita di DC, selain bisnis, pasti ada lingkungan sekitar dan beasiswa, semua terfasilitasi di Paragon. Harapan kemarin, mungkin dengan adanya Pak Aqua, mungkin bisa kolaborasi juga dengan Tugu Media Group," bebernya.
ADVERTISEMENT
Disambung hangat pula oleh Irham Thoriq sebagai CEO Tugu Media Group. Tujuan Thoriq datang ke DC Surabaya, selain melakukan silaturahmi, Tugu Media Group juga ingin belajar banyak dari Paragon.
Silaturahmi dan ngobrol bareng di DC Surabaya PT Paragon Technology Innovative. foto: Dimas Ari/Tugu Jatim
"Kami ingin meniru Paragon, kami masih start up dan masih 2 tahun berjalan. Awalnya kita mulai dari program Kumparan, dapat sehingga mendirikan Tugu Malang ID," jelasnya.
Thoriq juga menceritakan sejarah singkat mengenai Tugu Media Group, yang mulai dari Program 1001 Media yang diadakan Kumparan, hingga bisa menghasilkan PT media sendiri.
"Setelah berkembang, ada website sendiri dan media sendiri. Tugu Jatim ada di Pasuruan, Surabaya, Bojonegoro, Trenggalek, Tuban, Kediri dan Malang. Alhamdulillah tim kami akrab dengan Pak Salman," jelasnya.
Ditegaskan kembali oleh Rico Juni Artanto selaku Konsultan CSR Pendidikan PT Paragon Technology and Innovation, untuk kolaborasi antara kedua belah pihak memang perlu komunikasi yang baik. Hal itu dapat dijalankan dengan saling berbagi relasi untuk kelancaran marketing dan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
"Silakan untuk teman-teman yang perlu relasi bisa menghubungi ke mas Thoriq. Karena soal relasi, beliau ada semua," pungkasnya.
Setelah mengobrol banyak soal DC Surabaya dan Tugu Media Group, forum dipungkasi dengan melakukan foto bersama.