Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Lima pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Malang yang berasal dari Papua, mendatangi markas Laskar Pembela Islam (LPI) Kota Malang, Selasa (20/8). LPI adalah organisasi sayap dari Front Pembela Islam (FPI), kerap disebut Laskar FPI.
ADVERTISEMENT
Markas LPI itu bertetangga dengan para siswa tersebut, yakni di daerah Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang.
"Awalnya mereka mencurahkan unek-uneknya ke tempat kami, lalu kami datangi tempat mereka. Jadi saling bersilaturahmi, itu kejadian dua hari yang lalu atau hari Selasa," kata Andre Aston, Wali Laskar atau Ketua LPI Kota Malang, Kamis malam (22/8).
Kepada LPI, para siswa itu mengaku resah dengan perkembangan yang terjadi terkait sejumlah orang Papua, termasuk di antaranya beberapa peristiwa kerusuhan.
LPI lantas meminta lima siswa itu untuk tenang, karena tidak akan ada diskriminasi terhadap pelajar Papua di Malang. "Kita istilahnya memberi dukungan morel, menyemangati mereka untuk tetap tenang," kata Andre.
Apalagi, lima orang siswa asal Papua tersebut adalah penerima bantuan dari pemerintah dalam Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM). "Mereka khawatir karena mereka selama ini dapat dana dari pemerintah, kita tenangkan tidak akan ada apa-apa, mereka akan tetap sekolah dengan tenang," kata Andre.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya kenapa organisasi sayap FPI peduli kepada siswa itu, Andre mengatakan kalau hal tersebut sudah kewajibannya, apalagi mereka bertetangga. "Tempat tinggal mereka berada di belakang markas kami, masak kami tidak peduli," katanya. "Apalagi mereka bukan bagian dari OPM (Organisasi Papua Merdeka), mereka bagian dari Indonesia, kita harus peduli dan melindungi."
Andre mengatakan terdapat lima siswa asal Papua yang mengadu ke LPI. "Tapi yang terpotret ada tiga, karena yang dua ketika itu masih ikut les belum pulang, tapi mereka juga menyampaikan keluh kesahnya," pungkasnya.
Reporter : Irham Thoriq