news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Soal Keripik Buah Viral, Wali Kota Batu: Itu Dipasok dari Luar Daerah

Konten Media Partner
12 Agustus 2022 17:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
BATU - Produk keripik buah yang viral karena kuantitas isian yang tak sesuai dengan bungkus, diklaim bukan produk yang dibuat oleh warga Kota Batu.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko meyakini produk buah tangan itu dibuat produsen asal luar daerah namun dijual di Kota Batu.
''Itu yang dijual di jalan-jalan itu pasti bukan produk dari sini (Kota Batu), tapi dipasok dari luar daerah. Kalau di sini pasti gak gitu,'' ujar Dewanti, pada Jumat (12/8/2022).
Dari hasil penelusuran Tugu Malang ID, di sepanjang jalan yang dimaksud konsumen viral memang terdapat banyak toko oleh-oleh dari berbentuk outlet hingga pedagang kaki lima. Dari sekian banyak produk yang ada, memang ditemui paket keripik buah dengan isian berkisar enam iris atau seberat 25 gram saja.
Setiap paketnya, ada total 6-8 bungkus dengan banyak varian jenis buah yang dijual dengan harga berkisar antara Rp50-55 ribu. Pedagang mengaku paketan itu sudah dibuat dari produsennya sendiri dan pedagang hanya berjualan saja.
ADVERTISEMENT
Diimbau wanita yang akrab disapa Bude itu, agar wisatawan atau konsumen untuk kritis dan teliti sebelum membeli. Tidak heran jika banyak pembeli kecewa saat melihat isian jika tidak berkomunikasi dengan penjual terlebih dahulu.
''Itu sudah pasti dibuat dari luar daerah lalu dijual di sini. Makanya kalau mau cari oleh-oleh di tempat yang asli Batu saja,'' tandas Bude.
Fenomena ini ternyata juga menjadi perhatian dinas terkait dalam hal ini Diskumdag Kota Batu. Saat ini, pihak dinas sedang melakukan penelusuran terhadap penjual hingga produsen produk yang dimaksud.
Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono juga ikut menyayangkan atas hal itu karena bisa mencoreng nama pariwisata Kota Batu. ''Masih sedang kita cari, karena belum tentu juga produk itu berasal dari sini,'' jelas dia.
ADVERTISEMENT
Pihaknya berharap hal tersebut tidak terulang lagi. Dia mendorong agar produsen maupun penjual oleh-untuk bekerjasama menciptakan iklim pariwisata yang kondusif. Apalagi, situasi ekonomi sudah mulai bangkit pasca dihantam wabah COVID-19. ''Jangan sampai ini terulang lagi sehingga dapat mencoreng citra pariwisata Kota Batu,'' tandasnya.
Sebelumnya, unggahan seorang wisatawan asal Gresik bernama Khoiriah viral. Dia kecewa karena melihat satu bungkus aluminium foil yang dia beli hanya ada 5-6 iris keping keripik.
Wisatawan itu menuturkan jika membeli produk oleh-oleh itu di kios pinggir jalan. Satu-satunya tanda lokasi yang dia ingat, toko itu berada di pinggiran jalan setelah palang bertuliskan "I Love Batu". Artinya ada di sekitaran Jalan Ir Soekarno hingga Jalan Pattimura.
''Jadi saya mau pulang arah ke Gresik, ada tulisan I Love Batu. Sesudahnyakan di pinggiran jalan ada banyak yang jual oleh-oleh, iya di situ,'' beber Khoiriah.
ADVERTISEMENT