news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Solichah, Guru yang Terkena Diabetes Stadium 4 Butuh Penanganan Cepat

Konten Media Partner
29 Juni 2019 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rahayu Solichah, saat diperiksa oleh tim kesehatan Dinas Kesehatan Kota Malang.(foto dokumen).
TUGUMALANG.ID-Rahayu Solichah (51), guru MTS dan MA Mafatiul Huda, Pujon, Kabupten Malang butuh penanganan cepat. Menurut Syaifuddin Zuhri, alumnus MA Mafatiul Huda, guru-nya itu terkena penyakit diabetes stadium empat. Sehingga diperlukan operasi cepat.
ADVERTISEMENT
”Tapi, dalam beberapa hari terakhir dia hanya dirawat di rumahnya di daerah Mergan, Kota Malang. Karena baru buat BPJS Kesehatan, kartunya baru bisa digunakan 3 Juli mendatang,” kata pria yang akrab disapa Udin tersebut kepada tugumalang.id.
Sedangkan untuk mengguakan Surat Pernyataan Miskin (SPM), dia tidak bisa. Karena Solichah sudah terdaftar BPJS.”Padahal, beliau butuh penanganan cepat, agar diabetes stadium 4 tidak menjalar ke seluruh tubuh,” katanya.
Hari ini (29/6), Udin meminta bantuan dari Malang Corruption Watch (MCW). Bersama beberapa alumni lainnya, dia akan mengurus administrasinya. Udin menjelaskan, Solichah perlu diperjuangkan, karena sebagaimana guru non PNS di tempat lain, hidup Solichah begitu sederhana.”Di rumahnya yang sederhana, dia hanya tinggal dengan ibu kandungnya. Dia tidak menikah, karena ingin merawat orang tuanya,” imbuh pria yang bekerja di salah satu penerbitan buku di Kota Malang ini.
ADVERTISEMENT
Sebelum sakit, selama bertahun-tahun, Solichah pulang pergi (PP) dari Mergan, Kota Malang, menuju ke sekolahnya di Pujon, Kabupaten Malang. Perjalannya sekitar satu jam setengah lebih.”Saat ini, Solichah dirawat oleh sejumlah alumni sekolah dia mengajar, tapi dengan dana dan fasilitas yang terbatas,” pungkasnya. Adapun diabetes stadium 4 Solichah , menyerang kaki-nya, sehingga kaki-nya rusak lumayan parah.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Supranoto mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi itu.”Sekarang kita tanyakan kepada keluarganya, apa mau kalau dirawat di RS Pemkot Malang (RSUD Kota Malang,red), kalau mau langsung kita antar,” kata Supranoto.
Dia mengatakan, sebenarnya dari Dinkes sudah menguruskan agar penggunaan kartu BPJS Kesehatan bisa dipercepat.”Tapi tidak bisa karena ada regulasinya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Irham Thoriq