Sore Bersama Puthut EA, Belajar Soal Perspektif Tulisan

Konten Media Partner
1 Agustus 2019 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puthut EA (berdiri) disela-sela memandu jalannya acara, kamis sore (1/8) di Festival Patjar Merah, di Kota Malang. Foto: Mochamad Sadheli/Tugumalang,id
zoom-in-whitePerbesar
Puthut EA (berdiri) disela-sela memandu jalannya acara, kamis sore (1/8) di Festival Patjar Merah, di Kota Malang. Foto: Mochamad Sadheli/Tugumalang,id
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-"Ada yang sudah pernah menerbitkan buku?" kata penulis senior Puthut EA, membuka pembicaraan dalam dialog di even patjar merah, di Bioskop Kelud, Kota Malang, kamis sore (1/8). Tidak banyak yang mengacungkan tangan, tetapi rata-rata mata peserta yang hadir menggambarkan rasa semangat untuk jadi penulis. Ya, Puthut EA hadir berbagi pengalaman sekaligus ilmunya.
ADVERTISEMENT
Dalam tajuk 'Buku Catatan untuk Calon Penulis', ia membeberkan rahasia pentingnya sebagai dasar kepenulisan. Pria berusia 42 tahun ini mengajak peserta yang hadir bermain, berfikir sekaligus praktik untuk menjadi penulis pemula. Dia memberi arahan kepada peserta untuk menggambar gelas wine di secarik kertas. Tak butuh waktu lama, mereka menunjukkan hasil lukisannya.
"Sama nggak (hasil) gambarnya?" tanya dia. Kompak, semua menjawab tidak. "Tapi sebetulnya maksudnya sama nggak?" tanyanya lagi. Kompak lagi, jawabannya ya. Menurut Puthut EA, jika sebagai penulis masih memiliki kesamaan dengan yang lain maka akan biasa-biasa saja.
Oleh karena itu, dengan arahan gambar gelas itu menjelaskan jika dalam kepenulisan, perspektif adalah suatu yang penting."Jadi kalau ada satu peristiwa dalam kepenulisan, ada ratusan penulis hanya bentuk-bentuk permukaan saja yang sama. Tapi perspektifnya berbeda," terang pendiri Mojok.co ini.
Puthut EA (berdiri) dalam dialog di acara festival patjar merah.
Sehingga, lanjut dia, menjadi penulis harus pandai mengolah tulisan melalui perspektif yang berbeda. Sebagai contoh, karyanya berbentuk cerpen Ibu Pergi Ke Laut harus menguras waktu pembuatannya dibanding dengan karya miliknya yang lain.
ADVERTISEMENT
"Ribuan menulis tentang tsunami di Aceh, saya mencari menulis perspektif yang berbeda jadi agak lama buatnya. Gambar (gelas wine) ini sebetulnya bisa mengajak kita melatih dalam mengasah cara kita memandang sesuatu," tandasnya. Karena baginya, perspektif bukanlah hal teknis, melainkan cara pandang individu.
Reporter: Mochamad Sadheli
Editor : Irham Thoriq