Sudah Lama Lulus, Dua Eks Pemain Timnas Baru Ambil Ijazah S-1

TUGU MALANG ADMIN
Jernih dan Mendalam Mengabarkan Tentang Malang Raya, Partner Resmi kumparan Start Up 1001 Media Online, Email: [email protected]
Konten dari Pengguna
12 Februari 2019 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari TUGU MALANG ADMIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dua pesepakbola profesional yakni Ahmad Bustomi (kanan) dan Arif Suyono menunjukan ijazah yang dia dapat dari IKIP Budi Utomo, Kota Malang, selasa (12/2).
TUGUMALANG.ID – Duo mantan penggawa Arema FC Ahmad Bustomi dan Arif Bustomi akhirnya resmi mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan mereka dari kampus IKIP Budi Utomo, Kota Malang Selasa (12/2/2019) siang.
ADVERTISEMENT
Kedua pemain yang saat ini membela Naga Mekes, julukan klub Mitra Kukar tersebut akhirnya resmi mendapatkan ijazah mereka dari kampus yang terletak di Jalan Bromo tersebut di Kampus C IKIP Budi Utomo.
Ahmad Bustomi pun mensyukuri akhirnya menerima ijazahnya tersebut. “Alhamdulliah hari ini (12/2/2019) saya dan Arif Suyono sudah menerima kesarjanan di IKIP Budi Utomo Malang,” terangnya.
Ia bercerita bahwa keduanya mengambil jurusan yang sama untuk program S1, yakni jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
“Saya lulus tahun 2014, dan Arif lulus tahun 2012. Tapi baru hari ini kami ada waktu untuk menerima ijazah ini,” lanjutnya membeberkan alasan kenapa mengambil ijazah mereka terlambat.
Ia juga berpesan bahwa tidak hanya dunia olahraga saja, dunia pendidikan juga dianggapnya penting untuk masa depan. “Bagi kami profesi pemain bola memang penting, tapi pendidikan formal juga tidak boleh ditinggalkan. Tidak hanya pemain bola, tetapi juga dari cabang olahraga lain,” pesan mantan penggawa Tim Nasional (Timnas) Indonesia itu. Sebagaimana Bustomi, Arif Suyono juga pernah membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Rektor IKIP Budi Utomo Dr H Nurcholis Sunuyeko MSi juga berharap bahwa kedua atlet tersebut menjadi contoh teladan bagi mahasiswa lainnya.
“Seorang atlet tentu harus memperhatikan pendidikan formalnya. Ini akan memberi progress si atlet di lapangan dari sisi kapasitas keilmuan dan kompetensinya,” ujar Nurcholis.
Penulis : Gigih Mazda
Foto : Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq