Sumpah Pemuda, Imam Syafi'i Sebut Pemuda Tonggak Utama Bangsa

Konten Media Partner
28 Oktober 2020 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imam Syafi'i S.H, M.H. Foto dok.
zoom-in-whitePerbesar
Imam Syafi'i S.H, M.H. Foto dok.
ADVERTISEMENT
MALANG - Sumpah pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober mengingatkan pada perjuangan sekelompok anak muda yang bergerak bersama dalam memperjuangkan Indonesia merdeka. Bahkan, peran pemuda tidak bisa lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Advokat muda asal Kota Malang Imam Syafi'i S.H, M.H memaknai sumpah pemuda sebagai satu tonggak utama berdirinya bangsa Indonesia, melalui ikrar pemuda yang terkristalisasi semangat.
Dia menjelaskan bahwa pemuda memiliki peran yang cukup besar untuk meneruskan semangat perjuangan yang di pimpin oleh Bung Tomo. Terlebih, dengan situasi di tengah pandemi seperti sekarang, para pemuda dapat menunjukkan kontribusi terhadap negara melalui upaya memutus rantai COVID-19.
"Jadi, pemuda tetap merujuk atas dasar pemikiran sejarah berdirinya bangsa Indonesia, dimana ditengah pandemi pemuda dapat menunjukkan kontribusi nyata terhadap negara melalui upaya memutus mata rantai COVID-19 hingga menjadi relawan membantu pemerintah dalam penanganan pandemi," ungkapnya.
Selain itu, dia menegaskan untuk meneruskan semangat perjuangan sebagai pemuda yang terkenal dengan istilah agen of change dan menjadi bibit di segala bidang hingga menjadi sosial control untuk terus menjunjung tinggi keterbukaan transparasi dalam pelaksanaan pemerintahan.
ADVERTISEMENT
"Ya, banyak cara yang bisa dilakukan para pemuda berkontribusi meneruskan perjuangan yaitu dengan mengawal transparansi pemerintahan untuk lebih mensejahterakan rakyat dan meminimalisir tingkat penyelewengan di tingkat aparatur negara,"beber Imam.
Sementara itu, Imam berharap peran pemuda dalam menghadapi bonus demografi agar pro aktif bersungguh - sungguh dan memiliki optimisme untuk berfikir dan bertindak maju. Dia menekankan bahwa optimisme harus menjadi energi positif, terlebih pemuda memiliki potensi untuk menjadikan bangsa menjadi besar dan maju.
"Jangan sampai bonus demografi dimana jumlah usia produktif lebih banyak dari usia unproduktif tidak dipersiapkan dan dioptimalkan. Kita harus optimis dan menyiapkan untuk menghadapi bonus demografi yang saat ini sedang ramai di bahas,"tandasnya.(ads)