Enam potongan tubuh berserak di balik tangga ujung timur Pasar Besar Malang. Potongan tubuh itu rusak, menghitam, dan berbau busuk luar biasa.
Sadis dan misterius. Badan korban tak cuma terpotong. Lubang kemaluannya mengeluarkan darah dan disumpal kaos kaki. Di dinding sekitar, terdapat corat-coretan bertema ketuhanan, kematian, sampai dendam pribadi. Dan tak cuma itu, di telapak kaki korban dirajah tato: sebelah kiri, “Wahyu yang Kami Terima dari Gereja Comboran”, sebelah kanan: “SUGENG”.
Tugu Malang menelusuri kembali kasus mutilasi kedua di Kota Malang dalam 30 tahun terakhir. Apakah motifnya balas dendam? Ataukah bisikan gaib? Siapa Sugeng? Apa hubungannya dengan korban? Temukan jawabannya dalam laporan eksklusif kumparan+.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814