Tawa dan Tangis Histeris Warnai Vaksinasi Pelajar di Kota Batu

Konten Media Partner
4 Agustus 2021 20:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pelajar SMKN 3 Kota Batu nampak histeris sesaat sebelum disuntik vaksin, Rabu (4/8/2021). Foto/Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pelajar SMKN 3 Kota Batu nampak histeris sesaat sebelum disuntik vaksin, Rabu (4/8/2021). Foto/Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Vaksinasi untuk pelajar resmi diberikan secara serentak di seluruh Jawa Timur, termasuk di Kota Batu. Di Kota Apel ini, vaksinasi perdana untuk pelajar dilakukan di SMK Negeri 3 Kota Batu, Rabu (4/8/2021).
ADVERTISEMENT
Tawa dan tangisan histeris mewarnai jalannya vaksinasi sehingga berlangsung meriah. Sejumlah siswa justru tampak berbahagia mengabadikan wajah histeris temannya yang sempat grogi saat akan disuntik.
Meski begitu, banyak dari siswa ini justru antuias mengikuti vaksinasi. Seperti dikatakan siswi SMKN 3 Kota Batu, Fatimatul Wahidah (17) yang berangkat dari rumah dengan perasaan takut. Namun, rasa takut itu sirna begitu jarum suntik masuk ke lengan kirinya.
''Ternyata gak kerasa dan gak sesakit yang saya bayangin di rumah. Aslinya ya takut, tapi mau gak mau ya harus vaksin. Orang tua di rumah juga nyuruh ikut vaksin saja,'' kata siswi jurusan PSPT ini
Informasi dihimpun, total ada 1.000 pelajar yang ditarget menerima vaksin jenis Sinovac dalam periode ini. Mengingat, kuota dosis vaksin yang diberikan Pemprov Jatim di Kota Batu hanya 1.000 dosis.
ADVERTISEMENT
''Distribusi hari ini sementara hanya untuk anak SMK, kami gelar selama 2 hari. Hari ini 500 dosis, besoknya lagi 500 dosis. Selebihnya, untuk pelajar SMA, kami masih tunggu distribusi lanjutan,'' kata Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari di sela vaksinasi.
Kepala Dinkes Kota Batu Kartika Trisulandari saat memberi sosialisasi vaksin terhadap generasi muda di SMKN 3 Kota Batu, Rabu (4/8/2021). Foto/Azmy
Sebelumya, vaksinasi untuk anak usia 12-18 tahun juga sudah digelar, termasuk untuk pelajar di panti maupun Pondok Pesantren. Meski tingkat penularan di kalangan remaja Kota Batu diklaim kecil, namun vaksinasi tetap dinilai penting.
Mengingat mobilitas anak muda meski menjalani sekolah daring juga tetap ada. Di Kota Batu sendiri, penularan kerap terjadi di kalangan usia diatas 35 tahun. Diduga kuat karena mobilitas yang tinggi karena harus bekerja dan akhirnya terjadi klaster keluarga.
ADVERTISEMENT
''Sebab itu, vaksinasi anak juga tetap penting untuk melindungi orang yang lebih rentan disekitarnya. Kalau anak muda kan masih usia produktif jadi gak ada yang sebegitu parah,'' ungkap dia.
Diharapkan dari sini, vaksinasi bisa terus berlanjut dan semakin mendekati target herd immunity (kekebalan massal). Dalam vaksinasi ini, khusus untuk pelajar putri juga diberikan vitamin.
Vitamin ini, kata dia sebagai intervensi menurunkan kasus stunting di Kota Batu. Jadi, tidak hanya ibu hamil dan calon pengantin saja yang diintervensi, tapi juga sejak remaja.
''Vitamin ini perlu karena remaja putri sudah usia dewasa dan matang (akil balig). Dengan vitamin ini diharapkan kualitas sel dalam tubuhnya saat menjadi ibu nanti jauh lebih baik,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Plt Kepala Sekolah SMKN 3 Kota Batu, Joko Santoso mengaku lega akhirnya para pelajar bisa mendapatkan vaksin. Dia berharap dari sini bisa menjadi awal yang baik untuk kembali menjalani sekolah tatap muka.
''Dari total 1.020 siswa disini, ada sekitar 400 siswa yang mendapat vaksin hari ini. Selebihnya nanti juga akan tetap dapat giliran. Alhamdulillah, respon siswa juga bagus. Semoga, ikhtiar bersama memutus mata rantai penularan virus ini bisa terus berjalan lancar,'' ucapnya.