Tekan Angka Pengangguran, UNIRA Dukung Penuh Forum SDC Malang

Konten Media Partner
23 Desember 2019 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang, Hasan Abadi (paling kiri) ketika menghadiri pertemuan Forum SDC Jawa Timur di Hotel Atria, Malang, Senin (23/12/2019). (Foto: Rizal Adhi/Tugumalang.id)
TUGUMALANG.ID – Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang menyatakan bakal mendukung penuh langkah pemerintah Indonesia melalui Kementerian Tenaga Kerja untuk mengatasi masalah pengangguran di Kabupaten Malang melalui Forum Skill Development Center (SDC) Malang.
ADVERTISEMENT
“Tugas ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tugas masyarakat. Terutama tugas lembaga penyiapan dunia kerja, perguruan tinggi, sekolah vokasi, dan perusahaan lokal di Kabupaten Malang,” jelas Rektor UNIRA Malang, Hasan Abadi.
Untuk diketahui, program untuk menekan angka pengangguran melalui Forum SDC tersebut dimungkinkan bakal direalisasikan dalam waktu dekat oleh Kementerian Tenaga Kerja yang telah bekerja sama dengan Pemkab Malang beserta stakeholder terkait.
Langkah tersebut dlakukan demi mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Malang yang ternyata masih tinggi. Sehingga diperlukan langkah konkret untuk meminimalisir masalah tersebut.
Pertemuan yang diikuti seluruh perwakilan Forum SDC Jawa Timur di Hotel Atria Malang pada 22-24 Desember 2019 itu juga dihadiri Dinas Lingkungan Kabupaten Malang, LPK, SMK, perusahaan lokal, dan kalangan perguruan tinggi baik Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang dan juga Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Hasan juga mengungkapkan jika UNIRA Malang siap untuk ikut andil dalam mengatasi kemiskinan di Kabupaten Malang.
“Pemerintah Kabupaten Malang juga harus menindaklanjuti adanya Forum SDC dengan langkah-langkah nyata,” imbuhnya.
Menurutnya, sektor-sektor yang membutuhkan kreativitas akan menjadi lahan baru untuk angkatan kerja, karena tentu akan sulit mengajak generasi milenial untuk bekerja di sektor non-strategis. Jadi dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan terampil.
Reporter : Rizal Adhi Pratama