Tips Menjaga Kehamilan di Masa Pandemi

Konten Media Partner
4 Desember 2020 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puskesmas Polowijen Kota Malang. Foto: Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Puskesmas Polowijen Kota Malang. Foto: Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
MALANG - Tak dapat dipungkiri, pandemi COVID-19 menjadi kekhawatiran besar bagi masyarakat. Utamanya pada ibu hamil yang diharuskan ekstra dalam menjaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
Bidan Koordinator Puskesmas Polowijen, Retno Indarti Amd Keb, mengatakan bahwa kehamilan adalah masa yang sulit sekaligus menyenangkan. Sebab, dibalik keharusan untuk tetap sehat, akan ada rasa excited kala menanti buah hati.
Sehingga, Retno memberikan beberapa tips agar kehamilan aman dan persalinan lancar di tengah pandemi.
Pertama, ialah dengan mengenali kondisi kesehatan terutama pada awal kehamilan. Dalam hal ini, ibu hamil diharuskan untuk datang ke layanan kesehatan. Kemudian akan diwawancarai, diperiksa berat badannya, tekanan darah, status gizi, hingga sampai pada kesimpulan.
"Nantinya akan ada kesimpulan, bunda ini sehat, atau bunda ini butuh perhatian khusus nanti akan diberitahu. Tapi tetap ya kalau ke layanan kesehatan harus laksanakan protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Kalau pulang, langsung mandi, ganti baju, direndam," imbaunya.
ADVERTISEMENT
Kedua, ketahui kapan jadwal kontrol. Jika sebelum pandemi, ibu hamil dianjurkan kontrol minimal satu bulan sekali. Maka kali ini, sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan.
"Selama pandemi, ibu hamil diarahkan untuk melakukan pemantauan kesehatan mandiri di rumah. Kontrol tetap perlu tapi minimal 4 kali selama kehamilan. 1 kali pada trimester pertama di usia 1-3 masa kehamilan, 1 kali pada trimester kedua di masa kehamilan 4-6 bulan, dan 2 kali di trimester ketiga pada masa kehamilan 7-9 bulan," sambungnya.
Sementara itu, tips ketiga ialah harus tahu tanda bahaya kehamilan. Seperti muntah terus menerus, adanya pendarahan, gerakan bayi berkurang dari biasanya bahkan tidak ada sama sekali, ataupun saat ketuban pecah sebelum waktunya.
ADVERTISEMENT
Keempat, perhatikan asupan nutrisi.
Kelima, lakukan aktivitas seperti biasa serta disarankan melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki pagi hari atau berenang.
Diketahui, lewat inovasi #PKMPolowijenlebihdekat, Puskesmas Polowijen memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat sekaligus dalam upaya keterbukaan informasi publik.
Dalam pelaksanaannya, puskesmas ini memanfaatkan fitur live Instagram di akun @puskesmaspolowijen yang ditayangkan setiap hari Jumat dan bisa di tonton berulang-ulang.(ads)