Tips Menjaga Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus saat Pandemi

Konten Media Partner
12 Januari 2021 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ABK. Foto: Parentcircle
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ABK. Foto: Parentcircle
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Di tengah pandemi COVID-19, orang tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) harus menjaga kesehatan psikologi anak dan menciptakan kenyamanan di rumah. Terlebih di masa pembelajaran daring ini.
ADVERTISEMENT
Pakar Psikologi Pendidikan, Ike Dwiastuti MPsi, mengatakan bahwa ada ABK yang psikologinya terdampak besar karena pandemi dan pembelajaran daring.
Oleh karena itu, cara untuk menjaga kesehatan psikologi ABK adalah mengetahui kebutuhan atau kesulitan yang sedang dihadapi anak. Kemudian, orang tua dapat membantu anak untuk dapat memenuhi kebutuhannya dan menyelesaikan permasalahan anak.
"ABK membutuhkan dukungan dari lingkungannya. Sehingga sangat disarankan untuk membuat suasana di dalam rumah tetap tenang dan stabil, agar anak juga merasa tetap tenang di tengah kondisi pandemi seperti sekarang," ujarnya.
Tak hanya itu, peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran juga penting. Terlebih dalam pembuatan jadwal keseharian, orang tua harus kreatif sehingga anak tidak merasa bosan. "Kegiatan harus diseimbangkan antara belajar, bermain, membantu kegiatan rumah tangga, dan olahraga," imbaunya.
ADVERTISEMENT
Untuk belajar, lanjut dia, bisa dilakukan sambil bermain dengan permainan tradisional. Permainan yang diberikan sebaiknya bisa menstimulasi aspek perkembangan anak, seperti lompat tali, engklek, atau dakon.
Selain itu, orang tua juga perlu melibatkan anak untuk membantu kegiatan rumah tangga. Hal ini akan meningkatkan keterampilan bina diri dan kemandirian. "Untuk kegiatan membantu ini, orang tua tetap mendampingi anak," pesannya.
Selama pembelajaran daring, orang tua anak berkebutuhan khusus perlu mengoptimalkan seluruh aspek perkembangannya. Mulai dari aspek kognitif, fisik motorik, dan sosioemosional. Sebab, ABK membutuhkan bimbingan yang lebih personal dan konkrit.
Sehingga, pembelajaran online merupakan tantangan bagi anak, pengajar, dan orang tua, agar lebih optimal dalam belajar online.
"Pada anak ABK perlu dibuatkan suatu rancangan pembelajaran dalam 1 minggu. Diberikan pula alat edukatif penunjangnya dan bahan untuk prakaryanya. Sehingga dapat dilakukan dengan mudah di rumah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Nah, penting sekali peran orang tua untuk membimbing serta menemani dengan aktif ketika anak-anak belajar online," imbuhnya.
Selain itu, orang tua dan guru perlu melakukan komunikasi secara intens dalam mendampingi anak belajar secara online.
Tak lupa, dia membagikan tips mengasuh anak berkebutuhan khusus di tengah pandemi. Diantaranya, orang tua tetap menjaga stabilitas emosi diri, agar tidak mudah marah dan menumpahkan kekesalan kepada anak.