Tugu Media Group Salurkan Donasi Pembaca Senilai Rp 19 juta pada Kakek Satirun

Konten Media Partner
11 September 2021 21:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Tugu Media Group (kiri) dan Surya (paling kanan) menyerahkan donasi pembaca secara simbolis kepada Kakek Satirun dan Nenek Tiah. foto/rubianto
zoom-in-whitePerbesar
CEO Tugu Media Group (kiri) dan Surya (paling kanan) menyerahkan donasi pembaca secara simbolis kepada Kakek Satirun dan Nenek Tiah. foto/rubianto
ADVERTISEMENT
MALANG - Dari cerita menjadi berita. Dari berita menjadi kegiatan kemanusiaan. Tampaknya hal itulah yang tepat menggambarkan kegiatan kemanusiaan yang digelar oleh Tugu Media Group (tugumalang.id dan tugujatim.id), donasi untuk Kakek Satirun, 86 tahun, dan Nenek Tiah,79 tahun.
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa waktu lalu Tugu Media Group membuka donasi untuk kegiatan ini, Sabtu (11/9) hasil donasi tersebut diberikan kepada Kakek Satirun dan Nenek Tiah. Donasi yang diberikan senilai Rp 18.962.408,- (dibulatkan oleh panitia menjadi Rp 19 juta).
Jumlah tersebut merupakan sumbangan pembaca kepada Kakek Satirun dan Nenek Tiah melalui Tugu Media Peduli di nomor rekening Bank Jatim: 0041122226 atas nama Tugu Media Peduli.
Dalam penyaluran ke rumah kontrakan mereka di daerah Gading Kasri, Nomor 14 B, RT 04, RW 06, Klojen, Kota Malang itu, hadir CEO Tugu Media Group Irham Thoriq dan Surya Burhanuddin, pensiunan salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang juga praktisi pendidikan.
Surya adalah orang yang pertama kali menulis tentang kisah Kakek Satirun dan Tiah, yang harus berjualan dawet dengan cara jalan kaki untuk menyambung hidup. Keduanya enggan meminta-minta dan merepotkan orang lain. Tulisan Surya itu diunggah di www.tugumalang.id
ADVERTISEMENT
Selain tulisan, video yang direkam Surya tentang keduanya viral di TikTok tugumalang.id. Video tersebut dilihat lebih dari 179.000 penonton, 20 ribu like, dan 640 komentar. Karena kisah inilah, Tugu Media Group bersama Surya Burhanuddin lantas menginisiasi gerakan kemanusiaan ini.
Kakek Satirun dan Nenek Sutiah, menyampaikan ucapan terima kasih pada pembaca Tugu Media group atas donasinya. foto/rubianto
Sebelum penyerahan donasi ini, kami intensif berkoordinasi dengan Surya. Salah satu dari hasil koordinasi tersebut, sumbangan tersebut dibagikan bertahap agar uang tersebut digunakan secara tepat sasaran dan sebagaimana mestinya.
”Jadi pak kami sudah transfer RP 5 juta ke rekening Bank Jatim Pak Satirun, sisanya akan kami transfer tiap bulan satu juta,” kata Surya kepada Kakek Satirun.
Surya menjelaskan, dengan diberi bertahap ini, akan lebih bermanfaat keduanya. ”Karena minimal dalam satu tahun ke depan, mereka sudah punya tabungan dan punya harapan hidup,” imbuh Surya.
ADVERTISEMENT
Surya juga mengatakan bahwa uang senilai Rp 19 juta tersebut, merupakan hak sepenuhnya Pak Satirun.”Ini hak pak Satirun bisa buat makan, kesehatan, dan lain-lain, jangan kasih ke siapa-siapa Pak, karena ini hak Pak Satirun,” imbuh Surya.
Sedangkan Satirun dan Tiah yang tidak henti-hentinya mengumbar senyum mengaku sangat bersyukur.”Terima kasih Tugu Media Group dan para penyumbang, semoga hadiah rezeki yang menyumbang berkah,” katanya.
Kendati sudah mendapatkan uang untuk kebutuhan hidupnya, Satirun mengaku akan terus bekerja. ”Karena masih kuat, masih berumur 86 tahun,” kata Satirun yang disambut gelak tawa Surya dan Irham Thoriq.
Kakek Satirun dan Nenek Tiah menunjukkan donasi pembaca. foto/Rubianto
Sementara itu, CEO Tugu Media Group yang membawahi www.tugumalang.id dan www.tugujatim.id, Irham Thoriq mengatakan, kegiatan sosial seperti ini akan terus dilakukan Tugu Media Group.
ADVERTISEMENT
”Ini bagian dari misi kami yakni bukan hanya situs berita, dan sesuai tagline kami yakni Merawat Malang Raya dan Jawa Timur,” katanya.
Thoriq, demikian dia akrab disapa, sebelumnya media ini sudah menggelar banyak kegiatan sosial. ”Semisal sumbangan untuk Korban Gempa Malang dengan total sumbangan mencapai Rp 241 juta, dan donor plasma yang menghadirkan sekitar 95 pendonor, ini sangat besar karena pendonor plasma selama ini sangat jarang,” pungkasnya.