UIN Malang Perkuat Sinergi dengan Bank Indonesia melalui BI Mengajar

Konten Media Partner
12 Agustus 2021 15:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Aminurridho. Foto: tangkapan layar
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Aminurridho. Foto: tangkapan layar
ADVERTISEMENT
MALANG - Turut berkontribusi dalam perekonomian nasional, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang) bersama Bank Indonesia (BI) menggelar webinar BI Mengajar bertajuk "Memperkuat Sinergi, Inovasi dan Inklusivitas, Meningkatkan Kontribusi Bagi Perekonomian Nasional" secara daring, pada Kamis (12/8/2021).
ADVERTISEMENT
Hadir dalam kegiatan tersebut ialah Kepala Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Aminurridho; Rektor UIN Malang, Prof Dr H M Zainuddin MA, serta diikuti seluruh civitas akademika UIN Malang dan umum.
Turut membuka acara, Prof Zainuddin memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini lantaran dinilai memiliki banyak manfaat, utamanya menambah wawasan mahasiswa terkait ilmu ekonomi maupun perbankan.
Rektor UIN Malang, Prof Dr H M Zainuddin. Foto: tangkapan layar
"Saya terima kasih sekali pada BI yang selama ini memberikan bantuan kerja sama pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa berlanjut berkesinambungan untuk kebermanfaatan lembaga dan kita semua, khususnya SDM dan mahasiswa," ucapnya.
Kata dia, kegiatan ini sebagai wujud komitmen BI dalam mengenalkan sekaligus meningkatkan wawasan, khususnya pada civitas akademika UIN Malang.
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Saya berharap bisa terus dilanjutkan dalam event tertentu. Saya atas nama pimpinan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengucapkan terima kasih dan selamat untuk program BI Mengajar. Semoga bermanfaat untuk kita semua dan untuk negeri tercinta," imbuhnya.
ads
Sementara itu, dalam paparannya, Azka Subhan Aminurridho menjelaskan bahwa BI memiliki tugas dan peran sentral untuk menjaga stabilitas keuangan negara, stabilitas sistem keuangan, dan stabilitas sistem pembayaran sehingga akan lebih baik lagi ke depannya.
"Kehadiran Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam perekonomian Indonesia memiliki tujuan tunggal yakni mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat, berkelanjutan, dan inklusif," paparnya
Dia melanjutkan, dalam membangun optimisme pemulihan ekonomi sekaligus menjaga kestabilan keuangan negara, utamanya di masa pandemi COVID-19, BI terus berkoordinasi dengan 4 lembaga. Mulai dari pemerintah, OJK, LPS, hingga sektor riil.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata dia, BI juga mendorong UMKM non boarding bekerja sama dengan kementerian agar UMKM dapat memanfaatkan market place melalui e-commerce dalam rangka digitalisasi ekonomi dan keuangan.
"Potret ekonomi dan keuangan digital 2025, membawa 91,3 juta penduduk unbanked dan 62, 9 juta penduduk UMKM dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan digitalisasi," beber Azka.
Untuk itu, muncullah 4 inovasi kebijakan sistem pembayaran. Mulai dari ekonomi digital (open banking, Fintech, e-commerce, mercant, dan konsumen), standar open API (interlink open banking dan fintech), Bi-Fast (infrastruktur pembayaran ritel secara real time 24/7), maupun qris yakni cara pembayaran berbasis barcode atau handphone.
"Penting juga mendorong ekonomi dan keuangan syariah. Artinya terkait bagaimana BI bersama UIN melaksanakan kegiatan yang berupa mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di masa yang akan datang karena ekonomi syariah menjadi salah satu pilihan sistem perbankan yang insyaallah lebih syar'i dan memberikan manfaat maupun berkah apalagi di masa pandemi," tandasnya.(ads)
ADVERTISEMENT