UM Dorong Perubahan Perilaku Peduli Lingkungan dan Tangguh Bencana Sejak Dini

Konten Media Partner
17 Maret 2021 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pusat Studi Kebencanaan, Mitigasi dan Lingkungan LP2M, Ardyanto Tanjung, M.Pd.(foto:Feni Yusnia).
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Studi Kebencanaan, Mitigasi dan Lingkungan LP2M, Ardyanto Tanjung, M.Pd.(foto:Feni Yusnia).
ADVERTISEMENT
MALANG - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang (UM), melakukan pendampingan 100 SD Adiwiyata di Kabupaten Malang, untuk menjadi sekolah yang peduli lingkungan dan tangguh bencana sejak dini.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Studi Kebencanaan, Mitigasi dan Lingkungan LP2M, Ardyanto Tanjung, M.Pd, menyatakan agenda kali ini merupakan puncak dari rangkaian pendampingan sekolah adiwiyata di Kabupaten Malang. Serta bersinergi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang.
Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Ahmad Wahid Arif .(Feni Yusnia).
Hal tersebut disampaikan dalam Workshop Implementasi Gerakan Pendidikan Lingkungan Tangguh Bencana serta Penyerahan Trophy Lomba (SD-PLTB 2020), pada Rabu (17/03/2021).
"Kegiatan harusnya dilaksakan tahun lalu (2020), tapi tidak bisa karena masih PSBB (COVID-19), maka momentumnya kami berikan sekarang ini," ujarnya pada Rabu (17/03/2021).
Kegiatan ini juga berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari memakai masker, cek suhu, memakai handsanitizer, hingga menjaga jarak.
Pengabdian ini, lanjut Tanjung, juga bentuk penerapan tridarma pendidikan untuk terus berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.
pemenang Lomba SD-PLTB Kabupaten Malang tahun 2020.(foto:Feni Yusnia).
Pertama dilakukan pada 2019, kegiatan ini hanya mendampingi 12 tingkat Sekolah Dasar (SD), namun kini sudah melesat menjadi 100 sekolah.
ADVERTISEMENT
"Bagi kami ini bukan pekerjaan yang sederhana ya, karena di Kabupaten Malang ada lebih dari 1000 SD. Artinya kami masih 10 persen dan pasti akan terus kami gulirkan," paparnya.
Artinya, semakin banyak sekolah yang mendapatkan pendampingan, maka gerakan peduli lingkungan akan menjadi budaya dan kebiasaan baik yang ditanamkan sejak dini.
Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Ahmad Wahid Arif mengapresiasi kegiatan ini. Pasalnya, sekolah adiwiyata merupakan sekolah peduli lingkungan yang menerapkan nilai-nilai keindahan, aman, kondusif, dan hijau.
Sehingga, dapat memantik pola pikir yang inovatif dan kreatif dari guru maupun siswa seiring dengan suasana belajar mengajar yang nyaman.
"Bagaimanapun kerjasama ini akan kami lanjutkan dengan sinergi segitiga atau bahkan segiempat. Kenapa segi empat? Karena selain LP2M dengan Dinas Pendidikan dan DLH, akan ada sinergi dengan BPBD untuk sekolah tangguh bencana," tukasnya.
Juara II pemenang lomba SD-PLTB Kabupaten Malang tahun 2020.(foto:Feni Yusnia).
Tak jauh berbeda, Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, DLH Kabupaten Malang, Arif Tomy Prihatmoko kolaborasi ini membawa dampak yang sangat positif.
ADVERTISEMENT
Sebab, program ini sekaligus dapat merubah perilaku dan kebiasaan generasi milenial. Mengingat, lanjut Tomy, dampak lingkungan yang terjadi sekarang timbul karena edukasi di masa sebelumnya yang belum maksimal.
"Ini salah upaya supaya kedepan anak didik kita menjadi generasi yang peduli lingkungan bahkan tanggap bencana," pungkasnya
Penghargaan 10 SD-PLTB Pemenang Lomba Kegiatan ini juga dikemas dengan pemberian apresiasi kepada 10 besar pemenang Lomba SD-PLTB Kabupaten Malang tahun 2020. Dengan juara 1 diraih oleh SD Negeri 3 Turen. Juara 2 oleh SDI Bani Hasyim Singosari dan juara 3 oleh SD Negeri Sekarpuro.
Salah satu peserta, Kepala Sekolah SDN 3 Turen, Eni Yuliana menuturkan program ini menekankan perubahan perilaku kepada siswa sehingga membiasakan anak untuk berperilaku hidup sehat melalui simulai-simulasi yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan kegiatan terus berlanjut agar kita bisa melanjutkan proses edukasi dan efeknya pada karakter anak-anak. Misal, membuang sampah di tempatnya, kebersihan, biopori dan sebagainya," tutupnya.(ads)