Universitas Negeri Malang Webinar Kesehatan Reproduksi Remaja Gandeng BKKBN

Konten Media Partner
6 Agustus 2021 11:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Narasumber Webinar Universitas Negeri Malang, Rr. Ayu Mayliawati, S. Sos, M. Si sedang memberikan materi dipandu oleh moderator Windi Chusniah Rachmawati, SKM., M.Kes
zoom-in-whitePerbesar
Narasumber Webinar Universitas Negeri Malang, Rr. Ayu Mayliawati, S. Sos, M. Si sedang memberikan materi dipandu oleh moderator Windi Chusniah Rachmawati, SKM., M.Kes
ADVERTISEMENT
MALANG -- Tim Pengabdian Masyarakat Universtias Negeri Malang (UM) melaksanakan Webinar Kesehatan Reproduksi Remaja Jawa Timur, Sabtu (31/07/2021).
ADVERTISEMENT
Tim diketuai Rany Ekawati, SKM., MPH dan anggota terdiri dari Ema Novita Deniati, SKM., MKM; Windi Chusniah Rachmawati, S.KM., M.Kes; Muhammad Irfan Saputra; dan Weva Rahmadana.
Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui seminar kesehatan reproduksi remaja. Seminar ini dilaksanakan pada pukul 08.30 WIB hingga selesai.
Seminar kali ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Clouds Meeting. Adapun tema yang diangkat adalah “Melek Kesehatan Reproduksi untuk Remaja yang Selangkah Lebih Maju Beranjak dari Stigma Tabu”.
Berdasarakan tema ini, topik bahasan seminar kali ini berfokus untuk mengenalkan dan mengedukasi remaja di Jawa Timur khususnya untuk dapat melek akan kesehatan reproduksi.
Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang, Dr. Sapto Adi, M.Kes, membuka secara resmi acara tersebut. Webinar ini mendapat dukungan dan antusias dari 264 peserta yang telah terdaftar melalui google form yang disediakan panitia.
ADVERTISEMENT
Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja Jawa Timur ini bertujuan untuk membuka wawasan serta memberikan edukasi kepada remaja Jawa Timur untuk dapat menjaga serta memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Memiliki pengetahuan yang tepat terhadap proses reproduksi, serta cara menjaga kesehatannya, diharapkan mampu membuat remaja lebih bertanggung jawab. Terutama mengenai proses reproduksi, dan dapat berpikir ulang sebelum melakukan hal yang dapat merugikan. Sehingga remaja Jawa Timur khususnya bisa lebih berproduktif demi memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Narasumber Ibu Rr. Ayu Mayliawati, S. Sos, M. Si sedang memberikan materi dipandu oleh moderator Windi Chusniah Rachmawati, SKM., M.Kes. /dok
Ada 2 narasumber dalam mengisi Webinar Kesehatan Reproduksi Remaja ini. Yakni, Rr. Ayu Mayliawati, S. Sos, M. Si selaku ASN BKKBN Jawa Timur sebagai narasumber pertama. Membahas mengenai “Pentingnya Mengetahui dan Memahami Kesehatan Reproduksi Remaja Demi Meninngkatkan Produktivitas Sebagai Generasi Penerus Bangsa”.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi pertama, Ibu Ayu menyampaikan mengenai pengenalan BKKBN, Program BANGGAKENCANA, sampai membahas mengenai menjadi remaja sehat reproduksi.
Selain itu Selain Ayu juga membahas terkait penyebab AKI dan AKB yang masih tinggi. Hal tersebut disebabkan karena 4 Terlalu dan 3 Terlambat. Terlalu muda, tua, dekat, dan banyak.
Selain itu terlambat mengenali masalah dan mengambil keputusan, terlambat sampai ditempat pelayanan, dan terlambat mendapat pelayanan menjadi faktor penyebab tingginya AKI dan AKB yang ada di Indonesia.
Menurut Ayu, faktor kesiapan pendidikan-ekonomi, mental psikologis, dan anatomis perlu menjadi perhatian bagi remaja yang ingin memasuki dunia pernikahan.
“Masa remaja adalah masa paling indah. Jagalah! Nikmatilah! Berhasilah jadi dewasa yang bertanggung jawab. No free sex before marriage, no early married, and no drug.”
ADVERTISEMENT
Sedangkan nara sumber ke dua adalah Magdalena Nadya. Ketua Youth Forum Nasional PKBI Periode 2021-2023, yang membahas terkait “Singkirkan Ketabuan Mengenai Kespro Dengan Mencermati Fakta dan Mitos Terkait Kesehatan Reproduksi Remaja.”
Dari materi yang disampaikan oleh narasumber kedua ini secara garis besar membahas menganai fakta dan mitos yang terjadi pada masyarakat umumnya.
Seperti contoh berikut, ketika seorang wanita yang sedang mengalami menstruasi lalu ia mengonsumsi es, maka akan menyebabkan darah haid menjadi beku. Hal ini hanyalah mitos yang beredar di masyarakat. Tidak ada hubungan anatara air es dengan lancar atau tidaknya darah haid yang keluar. Selain mitos yang beredar, namun juga ada fakta menarik yang telah beredar luas di masyarakat. Fakta tersebut seperti, pria dengan sperma yang lebih kental, merupakan pria yang lebih subur dengan pria yang memiliki sperma yang encer.
ADVERTISEMENT
Tentunya kita sebagai generasi milenial harus bijak dalam memahami informasi yang berdar luas dimasyarakat. Minimnya informasi yang valid dan akurat serta masyarakat yang masih menganut sistem patriarki yang kuat menjadi faktor penyebaran mitos dimasyarakat. Untuk mengatasi mitos yang beredar, Kak Magda memberikan beberapa catatan kepada peserta. Kenali diri kita sendiri, mengenali diri sendiri akan membentuk sudut pandang.
Selain mengenali diri sendiri, kita juga perlu mengenali lingkungan kita. Mengenali lingkungan akan membantu untuk mengumpulkan informasi. Selain itu gali informasi ditempat yang tepat serta ciptakan ruang aman untuk diskusi dan berbagi informasi yang valid memudahkan untuk mengatasi penyebaran mitos yang beredar luas dimasyarakat.
Perwakilan Perserta memberikan testimoni kegiatan dipandu oleh MC Ratih Anggraeni
Diakhir sesi penyampaian materi, Kak Magda memberikan pesan untuk, mari kita ciptakan lingkungan aman dan nyaman untuk berbagi informasi yang valid dan teruji kebenarannya, think and researche before you share! Kedua narasumber ini membawakan materi yang sangat menarik dan informatif mengenai kesehatan reproduksi khususnya remaja di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Hal tersebutlah membuat peserta yang hadir begitu antusias dalam mengikuti jalannya Seminar Kesehatan Reproduksi hingga akhir. Menurut Rosiana, “Acara ini sangat menarik dan informatif. Ditambah lagi dengan sesi games yang membuat acara ini semakin seru, sehingga saya sangat senang mengikuti seminar kali ini.” sebagai salah satu peserta yang hadir pada Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja.