Usai Jalin Komunikasi dengan SMA SPI, Wali Kota Batu: Semua Baik-baik Saja

Konten Media Partner
1 Juni 2021 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, saat memberikan keterangan pers usai upacara Hari Kesaktian Pancasila, Selasa (1/6/2021). foto/M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, saat memberikan keterangan pers usai upacara Hari Kesaktian Pancasila, Selasa (1/6/2021). foto/M Sholeh
ADVERTISEMENT
KOTA BATU- Pemerintah Kota Batu telah selesai menjalin komunikasi dengan pihak SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu. Komunikasi itu terkait dugaan kekerasan seksual yang terjadi di SMA tersebut. Tercatat, sebanyak 15 anak telah melaporkan founder SMA SPI ke Polda Jatim.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah menjalin komunikasi dengan pihak sekolah. Kepala Sekolah dan semua bilang di sana baik baik saja," ujar Dewanti Rumpoko, Wali Kota Batu usai menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021).
Untuk memastikan situasi dan kondisi di dalam SMA SPI Kota Batu, pihaknya bersama Forkopimda Kota Batu berencana akan mendatangi sekolah tersebut secara langsung.
"Ini nanti kami akan membuktikan dengan Wawali, Kapolres dan Ketua Dewan akan kesana agar kita tau bagaimana situasi kondisi sebetulnya sekarang ini di SMA SPI. Doakan semuannya baik baik saja," tuturnya.
Dewanti menjelaskan, para siswa di SMA SPI mayoritas dari kalangan keluarga kurang mampu. Bahkan menurutnya, banyak di antara siswa tersebut juga merupakan anak yang tidak memiliki keluarga.
ADVERTISEMENT
Dia berharap meski ada polemik dugaan kekerasan seksual di sekolah tersebut terus bergulir, keberlangsungan pendidikan bagi siswa yang ada di sana masih bisa terus berlangsung.
"Walaupun SMA itu lingkupnya di Provinsi, tetapi kami ingin SMA SPI yang sudah punya prestasi bagus dan kurikulum bagus itu tetap bisa berjalan dengan baik," ucapnya.
Dia mengaku, laporan para korban yang telah mengalami kejahatan berupa kekerasan seksual, kekerasan fisik hingga eksploitasi ekonomi selama bertahun tahun itu membuatnya kaget.
"Jangankan saya, Kapolres yang seharusnya sangat paham dengan situasi itu tidak tau secara langsung. Kami ini kaget bahwa ada laporan di Polda yang kami ini tidak diberi informasi apapun," ungkapnya.
"Sehingga bagaimana cerita sesungguhnya itu, kami tidak tau. Dalam hal ini kami akhirnya berdoa semoga permasalahan ini bisa terbuka dan yang benar itu memang benar dan yang salah itu salah," imbuhnya.
ADVERTISEMENT