Vaksinasi 1.000 Siswa SMA, Wali Kota Kediri Nilai Ikhtiar Bidang Pendidikan

Konten Media Partner
4 Agustus 2021 23:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Kediri, Abdullah ABu Bakar, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi 1.000 siswa SMA, Rabu (4/8). Foto: Humas Pemkot Kediri.
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Kediri, Abdullah ABu Bakar, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi 1.000 siswa SMA, Rabu (4/8). Foto: Humas Pemkot Kediri.
ADVERTISEMENT
Upaya untuk menanggulangi COVID-19 kini menyasar siswa SMA di Kota Kediri. Pada Rabu (4/8) yang cerah, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi untuk 1.000 siswa di SMAN 1 Kediri.
ADVERTISEMENT
Kegiatan vaksinasi yang dipromotori Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk kota/kabupaten mendapat jatah 1.000 dosis vaksin untuk siswa SMA. Untuk menghindari kerumunan, pelaksanaan vaksinasi dibuat beberapa sesi dengan waktu yang berbeda dan tidak dipusatkan pada satu pos pelayanan saja.
Wali Kota Kediri yang akrab disapa Mas Abu menyambut baik vaksinasi untuk siswa SMA dari Pemprov Jawa Timur. Mas Abu menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Kediri sebelumnya juga telah memulai kegiatan vaksinasi untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas. Kegiatan vaksinasi juga sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan level dalam satu bulan terakhir. Ia berharap lebih banyak lagi vaksin yang tiba di Kota Kediri, sehingga percepatan vaksinasi bisa terus dilakukan.
“Tentu ini butuh bantuan dari cabang dinas provinsi tidak hanya seremonial satu sekolah saja tapi semua sekolah harus divaksin karena kita memiliki SDMnya, artinya kita memiliki vaksinator yang cukup. Semakin cepat vaksin ini disuntikkan maka juga akan semakin baik lagi ketahanan komunal kita,” terangnya.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menyapa para siswa yang mengikuti vaksinasi di SMA Negeri 1 Kota Kediri. Foto: Humas Pemkot Kediri.
Saat meninjau kegiatan tersebut, Mas Abu spontan menyapa para siswa yang baru saja divaksin. “Gimana rasanya setelah divaksin, merasa ngantuk atau ada keluhan tidak?,” sapanya.
ADVERTISEMENT
Setelah divaksin, Kata Mas Abu, bukan berarti tidak bisa terkena COVID-19. Ia menyampaikan vaksinasi dapat melindungi tubuh dari efek yang lebih parah, bahkan dapat menurunkan risiko kematian.
“Jadi saya harap kita tetap melakukan protokol kesehatan. Saya juga berpesan sama adik-adik untuk sementara jangan nongkrong dulu karena kondisinya lagi bahaya. Karena virus delta ini cepat banget nyebarnya,” pesannya.
Mengenai prioritas vaksinasi siswa SMA, Mas Abu mengatakan hal ini penting dilakukan karena menurutnya jika sampai terkena COVID-19 biasanya mereka termasuk orang tanpa gejala (OTG). Dengan demikian, rentan menularkan COVID-19.
Selain itu, Ia menuturkan apabila akan ada kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mengharuskan untuk luring, maka para siswa juga semakin siap.
ADVERTISEMENT
“Mungkin ini dipersiapkan untuk luring. Jadi nanti kalau vaksin dosis kedua sudah masuk maka apabila ada kebijakan untuk tatap muka maka sudah bisa dimulai karena gurunya pun sudah kami vaksin di awal tahun kemarin. Mudah-mudahan ikhtiyar ini bisa menghasilkan hasil terbaik untuk dunia pendidikan khususnya tatap muka,” ujarnya.
Sementara itu, Khoirul Efendi Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan (Cabdispendik) Jatim wilayah Kediri mengatakan untuk pelaksanaan vaksinasi kali ini diperuntukkan bagi siswa SMA di mana datanya disiapkan pihak sekolah. Untuk memenuhi kuota vaksin, siswa dari sekolah lain pun juga dilibatkan. Ditambahkannya, kegiatan seperti ini diharapkan juga bisa terus berlanjut. “Siswanya ada 1.000 lebih dan sebagian sudah divaksin. Datanya kita menghubungi sekolah, kemudian sekolah menyiapkan datanya. Jadi anak-anak kelas X sampai XII yang belum vaksinasi, ikut vaksinasi hari ini,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Risky Slamet Hartanto siswa kelas XII SMAN 6 Kediri mengatakan mengetahui infomasi kegiatan vaksinasi dari sekolahnya. Dirinya melanjutkan, ingin divaksin karena ingin meningkatkan imunitas dan bisa mengurangi penyebaran virus Covid-19. Harapannya setelah divaksin nantinya bisa segera tatap muka meskipun tidak full atau mungkin bisa disesi, karena keluhan dari siswa saat pandemi ini kalau belajar di rumah atau daring kurang efektif. “Kalau yang belum vaksin, mari kita segera vaksin kita jaga imun kita supaya kita lebih sehat lagi dan jangan lupa patuhi protokol kesehatan. Pakai masker harga mati, tidak pakai masker bisa mati,” ajaknya. (*)