Viral Pasien Positif COVID-19 Kabur, Begini Penjelasan Direktur RSSA Malang

Konten Media Partner
15 Juli 2020 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RS Saiful Anwar Malang. Foto: Ulul Azmy/tugumalang.id
zoom-in-whitePerbesar
RS Saiful Anwar Malang. Foto: Ulul Azmy/tugumalang.id
ADVERTISEMENT
MALANG - Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang dihebohkan dengan adanya video pasien COVID-19 yang berusaha melarikan diri dari ruang isolasi. Video berdurasi 1:24 menit ini jelas menunjukkan latar bangunan paviliun RSSA. Dalam video tersebut, pasien isolasi yang kabur jelas menunjukan seorang perempuan mengenakan daster berjaket jeans. Tampak dia mencoba mendekati sekawanan tukang ojek online (ojol) yang mangkal.
ADVERTISEMENT
Namun, ojol yang didekatinya sontak berhamburan lantaran tahu yang bersangkutan adalah pasien isolasi. Sebab, para ojol mengetahui jika di belakang pasien tersebut ialah para tim medis berpakaian APD lengkap terus menguntit pasien dan berusaha membujuk pasien untuk kembali ke ruang isolasi.
Direktur RSUD Dr Saiful Anwar Malang, Kohar Hari Santoso membenarkan pasien dalam video merupakan pasien isolasi RSSA dengan status terkonfirmasi positif COVID-19. Video yang menyebar Selasa (14/7) siang itu merupakan pasien yang baru selesai perawatan pasca persalinan pada Minggu (12/7) kemarin, lewat operasi caesar. ''Pasien merupakan pasien isolasi covid dengan status confirm covid-19 pasca persalinan. Pada hari minggu, 12 Juli 2020 dilakukan tidakan operasi caesar. Setelah ditenangkan, saat ini pasien bersangkutan sudah kembali menjalani isolasi mandiri,'' kata Kohar saat dikonfirmasi, Rabu (15/7).
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan bahwa kondisi psikis pasien masih tidak stabil lantaran khawatir dengan kondisi anaknya yang baru lahir. Sementara, ia tidak bisa bertemu dengan sang buah hati. Menurutnya, pasien sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Namun, karena tidak sabar, pasien berusaha mencuri kesempatan untuk keluar ruang isolasi saat petugas sedang merawat pasien lain. Pasien diperbolehkan pulang setelah dinyatakan kondisi umum perbaikan secara klinis. ''Sehingga direkomendasikan isolasi mandiri dengan pengawasan penuh dari Dinas Kesehatan,'' jelasnya
Beruntung, upaya pasien kabur ini terdeteksi kamera CCTV. Setelah memakai APD lengkap, petugas akhirnya berhasil meyakinkan pasien untuk kembali sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat kejadian ini, pihaknya akan kembali memperketat pengawasan. Mulai dari pembedaan pintu keluar masuk antara pasien dan petugas sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, komunikasi efektif kepada pasien dan keluarga pasien yang berada di ruang isolasi akan ditingkatkan, sehingga baik pasien dan keluarga memahami betul hak dan kewajiban pasien saat berada di ruang isolasi terkait COVID-19," tutupnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Rino Hayyu Setyo