Viral Pria Tendang dan Buang Sesajen di Lokasi Erupsi Gunung Semeru

Konten Media Partner
9 Januari 2022 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pria membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru. Foto: tangkapan layar video viral
zoom-in-whitePerbesar
Pria membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru. Foto: tangkapan layar video viral
ADVERTISEMENT
LUMAJANG - Video aksi seorang pria berpeci di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru membuat geger warganet. Pasalnya, pria tersebut melontarkan kata makian atau menistakan tradisi sesajen makanan yang ada di lokasi bencana.
ADVERTISEMENT
Tak hanya kata-kata, pria ini juga membuang dan menendang sesajen makanan tersebut ke arah jurang. Informasi dihimpun, lokasi aksi itu terjadi di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang.
Jika menilik sejarah, tradisi sesajen adalah ritus keyakinan yang sering dilakukan warga di Jawa untuk memohon keselamatan. Video itu awal mula diunggah akun Twitter @setiawan3833 pada Sabtu (8/1/2022).
“Jarang sekali disadari bahwa inilah yang mengundang murka Allah hingga menurunkan adzabnya,” kata lelaki dalam video tersebut sambil menunjuk sesajen dan kemudian membuang dan menendangnya.
Kontan, aksi ini membuat warganet geram karena dinilai tidak menghormati keyakinan beragama sesama manusia. Aksi itu dinilai telah mencederai nilai-nilai toleransi di Indonesia.
''Iya, benar mas itu kejadian di Sumbersari. Tapi saya tidak tahu kapan itu kejadian. Yang jelas warga banyak yang kecewa dan marah setelah liat video itu,'' tutur Kepala RT 12 Dusun Sumbersari, Zaenal Abidin, pada Minggu (9/1/2022).
ADVERTISEMENT
Zaenal menyayangkan kejadian tersebut karena telah menyinggung adat istiadat warga setempat. Menurut dia, tradisi ruwatan biasa dilakukan untuk memohon keselamatan. ''Tahu sendiri erupsi kemarin dampaknya bagaimanakan,'' kata dia.
Zaenal melanjutkan bahwa aksi tak terpuji itu sudah menjadi atensi pihak berwajib. Bahkan, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq ikut geram dan menginstruksikan untuk mencari pria yang ada dalam video tersebut.
''Kami sangat menyayangkan atas perilaku itu. Semoga tidak jadi contoh bagi generasi lain. Mari saling menghormati,'' harapnya.