news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wali Kota Batu Tak Wajibkan Wisatawan Bawa Surat Bebas COVID-19

Konten Media Partner
30 Juni 2020 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Batu (kiri). Foto: Rizal Adhi.
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Batu (kiri). Foto: Rizal Adhi.
ADVERTISEMENT
MALANG - Wali Kota Batu memastikan setiap wisatawan dari wilayah zona merah yang ingin berlibur ke Kota Wisata Batu tidak wajib membawa surat bebas COVID-19. Hal ini dilakukan mengingat biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat surat tersebut tidaklah murah.
ADVERTISEMENT
"Lha bebas COVID-19 iku piro regane? (berapa harganya?). Rapid test aja Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu apalagi swab test. Jadi tidak mungkin kita minta itu ke wisatawan," terang Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, saat memantau re-opening Jatim Park 2, beberapa waktu lalu.
Dewanti mengatakan, dirinya mengandalkan kesadaran para wisatawan untuk mematuhi protokol kesehatan. "Yang terpenting kita menjaga jarak dan yang datangpun begitu, melindungi diri dan saling menjaga," harapnya.
ads.
Namun, kebijakan ini hanya berlaku bagi wisatawan yang berlibur sehari saja di Kota Batu. "Kecuali yang menginap, karena yang menginap ada syaratnya. Salah satunya yang dari zona merah harus menyertakan swab test," tegas istri Edi Rumpoko ini.
Selain itu, untuk mengantisipasi membludaknya wisatawan ke Kota Batu, Dewanti sidah menyiapkan gugus tugas COVID-19 bekerja sama dengan tim verifikasi dari Dinas Kesehatan, Satpol PP, Polres Batu dan TNI.
ADVERTISEMENT
"Tugasnya adalah memantau setiap wisatawan agar mematuhi protokol kesehatan, yang tidak memakai masker nanti akan dihimbau secara humanis," ucap Dewanti.
ads.
Begitu juga dengan objek wisata di Kota Batu, mereka wajib membatasi jumlah wisatawan maksimal 50 persen dari total kapasitas pengunjung.
"Misalnya yang biasanya 6 ribu orang, sekarang paling maksimal hanya 3 ribu orang. Tapi jujur saja, mungkin sebulan ini 500 orang saja kita sudah bersyukur, karena situasi dan kondisi seperti itu." pungkas Dewanti.