Wali Kota Malang Dorong Anak Berpikir Kritis Sejak Dini dengan STEAM

Konten Media Partner
10 Maret 2021 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, membuka Bimtek pembelajaran dengan STEAM untuk PAUD.(foto:Feni Yusnia).
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, membuka Bimtek pembelajaran dengan STEAM untuk PAUD.(foto:Feni Yusnia).
ADVERTISEMENT
MALANG – Dinilai mampu membentuk anak untuk berpikir kritis dan memiliki pola pikir cerdas, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji, mendorong implementasi pembelajaran berbasis STEAM (Science, Engneering, Technology, Art, Mathematic) untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
ADVERTISEMENT
“Jadi bagi anak-anak PAUD yang belum belajar calistung ini dikenalkan dengan STEAM. Goalnya kan sebenarnya bagaimana dengan STEAM anak itu diajak berpikir kritis,” katanya. Rabu (08/03/2021).
Pembelajaran STEAM memfokuskan penerapan pada ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika, juga seni yang didesain secara kreatif.
Selain itu, pondasi STEAM terletak pada aspek kolaborasi dengan pembelajaran inkuiri dan berbasis proses. STEAM juga mengarahkan anak untuk berpikir kritis, inovatif, dan memecahkan masalah (problem solving).
Wali Kota bersama para guru usai membuka bimtek STEAM untuk PAUD.(foto:Feni Yusnia).
“Jika anak sudah diajak berpikir kritis, anak itu mengkritisi masalah. Implikasinya kalau itu bisa diterapkan, ke depan masyarakat kita semakin cerdas,” sambungnya.
Menurut pria berkacamata itu, mengenalkan STEAM kepada anak PAUD dapat dilakukan dengan mengenalkan diri anak melalui tubuhnya.
“Pembelajaran STEAM itu salah satunya ada pada tubuh manusia. Di manusia itu ada teknologi, ada ilmu pengetahuannya. Cara-caranya dengan mengenalkan anak pada dirinya. Pada hidung, matanya berapa. Bagaimana bentuk matanya, mengapa berbeda dengan temannya. Itu caranya, kemudian dijelaskan,” papar Sutiaji.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Suwarjana menekankan bahwa menerapkan manajemen pembelajaran di satuan pendidikan yang berbasis STEAM menjadi penting. Karena mendukung tercapainya kurikulum yang bermuatan HOTS (Higher Order Thinking Skill). Sehingga mampu membentuk pola pikir yang kritis.
Diketahui, hal tersebut dibahas dihadapan 60 guru PAUD, dalam kegiatan Bimtek Implementasi STEAM, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. (ads)